dc.description.abstract | Cabai merah merupakan komoditas yang penting di Indonesia. Karena cabai merah cepat mengalami kebusukan, maka perlu dicari cara pengawetan yang alami sehingga kebugaran pascapanen cabai merah dapat dipertahankan selama beberapa hari. Pengawetan secara alami dapat dilakukan menggunakan mikroorganisme lain yang dapat berperan sebagai agens kontrol biologi terhadap serangan cendawan patogen. Selain itu, mikroorganisme tertentu dapat mempengaruhi fisiologi pascapanen cabai merah.
Agens kontrol biologi (antagonis) alami dapat diperoleh dari permukaan buah yang merupakan habitat alami bakteri. Setelah dilakukan isolasi bakteri dari permukaan buah kedondong, sawo, srikaya, pisang kepok, tomat, dan belimbing, diperoleh 39 isolat terpilih. Selanjutnya dilakukan penapisan bertahap terhadap isolat-isolat tersebut sampai diperoleh 3 isolat terbaik, yaitu isolat K37, Sw02, dan B16.
Isolat K37 mampu meminimalkan timbulnya bercak pada cabai merah sedangkan isolat B16 mampu mengurangi penurunan bobot yang terjadi. Isolat Sw02 tampaknya merupakan isolat yang paling berpotensi untuk mengurangi banyaknya bercak yang disebabkan oleh serangan cendawan Colletotrichum capsici dan mempertahankan kebugaran tekstu r cabai merah sampai 3 hari setelah panen. Ketiga isolat ini merupakan bakteri Gram negatif, bentuk selny a batang dengan morfologi koloni yang beragam. | id |