Pengembangan varietas pepaya dengan mengantisipasi keinginan pelanggan (Penerapan Metode Quality Function Development)
Abstract
Buah-buahan merupakan salah satu bahan makanan sumber vitamin dan mineral yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan buah-buahan tropika Indonesia. Salah satu buah tropika Indonesia yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan adalah buah pepaya. Di Indonesia, tingkat konsumsi buah pepaya termasuk yang tertinggi dibandingkan dengan tingkat konsumsi buah-buahan lain sehingga peluang pasar dalam negeri buah pepaya Indonesia relatif besar. Selain itu, buah pepaya Indonesia juga memiliki peluang pasar luar negeri yang relatif besar, antara lain ke Jepang, Hongkong, Singapura dan Timur Tengah. Dalam rangka memanfaatkan peluang-peluang pasar tersebut, maka pengembangan buah pepaya Indonesia merupakan upaya yang perlu ditempuh.
Mutu buah pepaya Indonesia masih relatif rendah karena belum adanya varietas pepaya yang memenuhi semua kriteria ideotipe yang diinginkan oleh pelanggan. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu buah pepaya Indonesia adalah melalui pemuliaan tanaman pepaya untuk mendapatkan varietas-varietas unggul baru yang mempunyai sifat-sifat seperti yang diinginkan pelanggan. Salah satu lembaga penelitian di Indonesia yang melakukan pemuliaan tanaman pepaya adalah Pusat Kajian Buah-buahan Tropika (PKBT) IPB. Salah satu cara agar dapat dihasilkan varietas pepaya yang memenuhi keinginan pelanggan yaitu dengan mengimplementasikan metode Quality Function Deployment (QFD) dalam pemuliaan tanaman pepaya. QFD merupakan alat perencanaan yang digunakan untuk memenuhi keinginan pelanggan. Alat bantu QFD berupa matriks House of Quality (HOQ) (Besterfield et al. 1999). Sejalan dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan metode QFD (menyusun matriks HOQ) dalam pengembangan varietas pepaya (pemuliaan tanaman pepaya) di PKBT.
Pada penelitian ini, dilakukan survei terhadap pedagang pengecer buah pepaya utuh di Kota Bogor dan pemulia pepaya di Pusat Kajian Buah-buahan Tropika (PKBT) IPB. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Penelitian lapang dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2004. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan metode survei berupa wawancara berdasarkan kuesioner kepada responden yang terdiri atas pedagang pengecer buah pepaya utuh di Kota Bogor, pedagang pengecer pepaya IPB-2 dan pepaya Bangkok, yaitu toko Al-Amin Fresh, serta pemulia pepaya di PKBT. Data sekunder diperoleh dari berbagai instansi, literatur dan sumber lain yang terkait dengan topik penelitian. ...