Show simple item record

dc.contributor.advisorKuntjoro
dc.contributor.authorMelaniawati
dc.date.accessioned2024-01-04T08:53:43Z
dc.date.available2024-01-04T08:53:43Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133845
dc.description.abstractKecenderungan masyarakat dunia untuk back to nature, dengan indikasi utama adanya peningkatan kebutuhan produk-produk konsumsi untuk kesehatan dari bahan alam, merupakan peluang besar bagi pengembangan tanaman obat dan obat tradisional Indonesia. Banyak masyarakat yang beralih dari obat-obatan paten modern yang dibuat secara kimiawi ke obat-obatan tradisional. Akibat krisis dari 376 kelompok konglomerat 93,88 persen tidak mampu bertahan, dan 80 persen dari 280 perusahaan yang go public mengalami collapse, namun usaha kecil dan menengah hanya empat persen yang menghentikan kegiatan usaha. Kajian-kajian dari aspek ekonomi perlu dilakukan untuk lebih meyakinkan dunia usaha bahwa bisnis bahan obat alam menguntungkan disamping komoditi pertanian atau perkebunan lain. Hasil-hasil industri yang berupa bahan baku dalam bentuk simplisia, dan minyak atsiri telah banyak dimanfaatkan oleh banyak negara maju sebagai bahan baku untuk berbagai tujuan penggunan, namun demikian banyak yang dijual tanpa melalui proses pengolahan yang memadai, sehingga mutunya tidak konsisten dan tidak memiliki nilai tambah. Februari hingga Maret 2004 sejumlah produsen obat- obatan menaikkan harga antara 10-15 persen. Sejak tahun 1998 harga obat-obatan farmasi terus meningkat, tetapi Taman Sringanis tidak menetapkan harga yang tinggi untuk setiap produk yang dihasilkan, karena tujuan utamanya adalah membantu masyarakat agar mandiri tidak bergantung pada obat-obatan kimia, bukan untuk mencari keuntungan yang sebesar- besarnya. Taman Sringanis belum memisahkan keuangan pemilik dan pendapatan atas usahanya, dan belum pernah melakukan analisis pendapatan. Suatu usaha diperlukan evaluasi kinerja dan keuangan, oleh karena itu perlu dilakukan analisis pendapatan dan besarnya nilai tambah pengolahan produk yang diproduksi dan pengalokasiannya terhadap faktor- faktor produksi di Taman Sringanis, dapat diketahui maka diperlukan analisis nilai tambah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk dapat mengetahui besarnya pendapatan yang diterima oleh usaha instan obat tradisional terpilih dan tingkat penerimaan dilihat dari R/C Rasio, dan dapat mengetahui besarnya nilai tambah pengolahan yang diperoleh dari usaha instan obat tradisional terpilih. Penelitian hanya dilakukan atas bidang usaha "Rumah Jamu" yang memasarkan produk obat- obatan tradisional yang berada dibawah naungan Taman Sringanis dan merupakan produk yang diproduksi sendiri dan dapat dikonsumsi, bukan produk luar. Bidang lainnya seperti Pelatihan, Penjualan tanaman, dan Klinik Pengobatan tidak dilakukan analisis secara terinci. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcObat tradisionalid
dc.subject.ddcPengolahanid
dc.subject.ddcJawa Baratid
dc.subject.ddcBogorid
dc.titleAnalisis pendapatan dan nilai tambah pengolahan instan obat tradisional : kasus di Taman Sringanis, Desa Cimanengah-Cipaku, Kota Bogor, Jawa Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record