Show simple item record

dc.contributor.advisorKemala, Tetty
dc.contributor.advisorHamid, Abdul
dc.contributor.authorKhotijah, Sri Wulan Siti
dc.date.accessioned2024-01-04T07:46:11Z
dc.date.available2024-01-04T07:46:11Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133824
dc.description.abstractPemupukan fosforus (P) memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan produksi pertanian selain pemupukan N dan K. Kekurangan P merupakan kendala utama dan umum pada sebagian tanah masam. Tanah masam umumnya mempunyai kandungan P rendah dan aluminium (Al) yang relatif tinggi. Kandungan Al yang tinggi dapat meracuni tanaman dan dapat mengikat P tersedia di dalam tanah. sehingga pertumbuhan tanaınan menjadi kurang baik. Sebagian besar P dari pupuk akan diikat oleh komponen tanah menjadi bentuk yang sukar larut sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman dan pemupukan menjadi tidak efisien. Pemupukan P yang terus menerus (intensifikasi) juga akan mengakibatkan ketidakseimbangan dengan unsur hara lain atau tanah akan menjadi jenuh P sehingga pupuk menjadi terbuang. Pada penelitian ini dipelajari ketersediaan P dan respons tanaman jagung terhadap beberapa tingkat rekomendasi pemupukan P menurut uji tanah Morgan-Wolf. Penelitian dilaksanakan di laboratorium kimia dan rumah kaca Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat (Puslitbangtanak) dengan menggunakan lima contoh tanah lahan kering masam yang berbeda tekstur. Tanah tersebut berasal dari Lampung dengan lokasi Sadar Sriwijaya. Pakuan Baru, Purwonegara, Labuan Maringgai dan Jawa Barat dengan lokasi Wanaraja. Penelitian di laboratorium bertujuan mengetahui ketersediaan P dan sifat kimia tanah lainnya pada tanah yang dipupuk dengan 0; 0,25; 0,50; 1,00; dan 1,50 kali dosis pemupukan P. Rekomendasi uji tanah Morgan-Wolf pada inkubasi 2, 4, dan 10 minggu. Penelitian laboratorium menunjukkan pada inkubasi 2 minggu dengan dosis perlakuan 1,5 kali pupuk SP-36, P tersedia tertinggi terjadi pada tanah Maringgai menghasilkan 3.96 ppm, Pakuan Baru menghasilkan 8,19 ppm. Sadar Sriwijaya sebesar 5.43 ppm. dan tanah Wanaraja sebesar 37.33 ppm, sedangkan tanah Purwonegara menghasilkan 6.75 ppm pada inkubasi 4 minggu dengan dosis perlakuan 1,5 kali. Penelitian di rumah kaca bertujuan mengetahui hubungan hasil tanaman jagung dengan ketersediaan P pada tingkat dosis peinupukan P. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa tanah Labuan Maringgai, Pakuan Baru, Purwonegara, dan Sadar Sriwijaya menghasilkan bobot kering tanaman tertinggi pada 1 kali dosis pemupukan dan tanah Wanaraja pada 0 kali dosis. Ini berarti tanah Wanaraja merupakan tanah yang mengandung kandungan hara mineral yang hampir sama dengan tanah daerah dingin (temperate). Untuk tanah lain perlu penambahan pupuk yang didasarkan rekomendasi Morgan-Wolfid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcJagungid
dc.subject.ddcLahan keringid
dc.titleRekomendasi pemupukan fosforus untuk tanaman jagung pada lahan kering masamid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record