Pengaruh glukosa, fruktosa, sukrosa, sorbitol dan aspartam terhadap pertumbuhan streptococcus mutans dan produksi dekstran

Abstract

Makanan diperlukan tubuh untuk pertukaran zat, pertumbuhan dan pemeliharaan dari semua fungsi anggota tubuh. Makanan zaman sekarang sebagian sudah mengalami proses hidrolisis, sehingga lebih menguntungkan bakteri dalam mulut. Pengaruh bahan gula terhadap karies gigi dan kelainan periodontal sangat ditentukan oleh kondisi mulut. Polisakarida ekstraseluler akan membentuk plak gigi bila terdapat mikroorganisme dalam mulut. Pembentukan plak dan pembentukan asam berlangsung setiap kali mengkonsumsi gula dan selama gula tersebut berada dalam mulut. Resiko pembentukan plak dan pembentukan asam ditentukan oleh frekuensi konsumsi gula bukan oleh banyaknya gula yang dimakan. Streptococcus mutans ditumbuhkan pada media streptococcal selektif broth yang ditambahkan glukosa, fruktosa, sukrosa, sorbitol, dan aspartam. Konsentrasi pemanis ini disamakan tingkat kemanisannya dengan sukrosa 5%. Pertumbuhan Streptococcus mutans, analisis dekstran dan dekstransukrase diukur setiap 4 jam sekali sampai 64 jam kemudian dilakukan karakterisasi aktivitas dekstransukrase pada waktu optimum terhadap pH, suhu, dan larutan garam logam. Pertumbuhan Streptococcus mutans tinggi pada media fermentasi yang mengandung fruktosa sedangkan produksi dekstran dan dekstransukrase dihasilkan paling baik pada media fermentasi yang mengandung sukrosa. Dekstransukrase optimum pada pH 5,0-6,4 pada suhu 35 °C. Logam CaCl2, NaCl, MgSO4, CoCl2, FeCl3, dan AgNO3 dapat meningkatkan aktivitas dekstransukrase sedangkan Na2CO3, CuSO4, dan HgCl, menurunkan aktivitas dekstransukrase terhadap glukosa dan sukrosa. Aktivitas dekstransukrase pada pemanis buatan (sorbitol dan aspartam) meningkat pada larutan garam logam MgSO4, Na2CO3, CoCl2, CuSO4, FeCl3, AgNO3, dan HgCl, sedangkan pada CaCl₂ dan NaCl menurun.