Pengaruh interaksi genotip-lingkungan dengan analisis ammi dan penggunaan connected data untuk pendugaan data tak lengkap : studi kasus penelitian galur padi BALITPA Sukamandi
View/ Open
Date
2004Author
Kala, Yudistira Chandra
Sumertdajaya, I Made
Syafitri, Utami Dyah
Metadata
Show full item recordAbstract
Percobaan multilokasi mempunyai peranan penting dalam pengembangbiakan tanaman (plan breeding) serta dalam penelitian agronomi. Analisis statistika yang biasa digunakan untuk mengolah data hasil percobaan multilokasi salah satunya adalah AMMI (Additive Main-Effect and Multiplicative Interaction). Model AMMI merupakan model gabungan dari pengaruh aditif pada analisis ragam dan pengaruh multiplikatif pada analisis komponen utama.
AMMI merupakan analisis yang membutuhkan data yang lengkap, padahal pada waktu pengumpulan data di lapangan seringkali ditemukan data yang tak lengkap. Hal ini disebabkan karena benih tidak tumbuh, petakan yang rusak, tanaman mati yang bukan diakibatkan perlakuan serta terbatasnya biaya yang menyebabkan adanya beberapa genotip tidak ditanam pada beberapa lokasi. Diperlukan suatu metode pendugaan data untuk mempermudah analisis, dalam penelitian ini digunakan metode commected data untuk menduga data yang tak lengkap.
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Balai Penelitian Padi (Balitpa) Sukamandi berupa data hasil panen padi hibrida dalam ton per hektar. Galur-galur yang dicobakan sebanyak 19 buah yaitu: H1, H2, H3, H4, H5, H6, H9, H11, H12, H13, H14, H17, H18, H19, H21, H22, H24, IR64, dan Memberamo. Percobaan dilakukan di 19 lokasi, yaitu Pandeglang, Kulonprogo, Pasuruan, Nganjuk 1, Muaral, Sukamandi, Ciamisl, Malang1, Cilacap, Malang2, Nganjuk2, Ciamis2, Banyuwangi, Kuningan, Cianjurl, Cianjur2, Sang Hyang Seri, Cianjur3, Muara2. Rancangan
lingkungan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan tiga ulangan. Proses pendugaan data tak lengkap, melalui beberapa tahap yaitu menduga parameter model awal dari data yang ada lalu menduga data yang tidak lengkap. Terakhir mengoptimumkan nilai dugaan sampai didapatkan suatu nilai yang konvergen. Data hasil pendugaan didapatkan pada iterasi ke-2 dimana selisih nilai dugaan yang diperoleh kurang dari 0.00001.
Hasil analisis AMMI dari data daya hasil padi diperoleh model AMM17 dan diketahui bahwa hanya ada satu genotip yang stabil karena berada dalam selang kepercayaan normal ganda, yaitu genotip O, sedangkan A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, P, Q, R dan S merupakan genotip yang tidak stabil. Genotip yang memberikan daya hasil paling tinggi yaitu genotip B dan C selain itu terjadi interaksi khas yaitu genotip Q tumbuh dengan baik di Cilacap dan Nganjuk2 serta genotip E tumbuh dengan baik di Kulonprogo.