Kajian tentang potensi kecerdasan alamiah dan perolehan indeks prestasi kumulatif mahasiswa fakultas MIPA : studi kasus pada Institut Pertanian Bogor, Universitas Negeri Jakarta, dan Universitas Andalas
Abstract
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah alat ukur prestasi akademik seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi. Perbedaan daya serap dalam menerima pelajaran menyebabkan adanya perbedaan dalam perolehan IPK. Namun perbedaan daya serap ini bukan disebabkan oleh perbedaan dalam pemberian materi oleh para pendidik. Hal ini lebih disebabkan karena perbedaan potensi kecerdasan yang dimiliki setiap mahasiswa dan perbedaan aktivitas mahasiswa
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang merupakan hasil survei pada tiga perguruan tinggi negeri di Indonesia, yaitu Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dan Universitas Andalas (Unand) sejak September 2003 sampai April 2004.
Dari penelitian ini diperoleh informasi bahwa tipe potensi kecerdasan mahasiswa dan keaktifan belajar mahasiswa di kelas memiliki asosiasi dengan perolehan indeks prestasi kumulatif dengan nilai- p pada uji Khi-Kuadrat sebesar 0.068 dan 0.000. Mahasiswa dengan potensi kecerdasan matematis/logis memiliki kecenderungan yang lebih besar dari mahasiswa dengan potensi kecerdasan lain dalam memperoleh indeks prestasi kumulatif lebih besar dari 3.5. Begitupun juga mahasiswa dengan keaktifan di kelas yang tinggi dan mahasiswa yang memiliki kesiapan tinggi dalam menghadapi ujian akan lebih cenderung untuk memperoleh indeks prestasi kumulatif lebih besar dari 3.5.
Keterbatasan jumlah responden untuk beberapa kategori pada peubah yang terkait, menyebabkan beberapa asumsi awal pada penelitian ini menjadi belum bisa dibuktikan. Oleh karena itu, akan lebih baik jika pada penelitian berikutnya, jumlah responden dapat ditingkatkan dan alat analisisnya ditambah dengan Ordinal Logit. Sehingga akan lebih terlihat pola pengaruh yang dibuat oleh tipe kecerdasan alamiah terhadap perolehan IPK mahasiswa.