Show simple item record

dc.contributor.authorKanthi Lestari, Dwiani
dc.date.accessioned2010-05-06T02:28:17Z
dc.date.available2010-05-06T02:28:17Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/13372
dc.description.abstractPlasenta penting dalam perkembangan fetus karena plasenta adaIab jembatan antara ibu dengan fetus. Difusi oksigen melalui membran plasenta menggunakan prinsip-prinsip yang sama dengan difusi oksigen melalui membran respirasi. Pertambaban ketinggian tempat menyebabkan perubaban fisik lingkungan, terutama penurunan tekanan atmosfir. Tekanan oksigen yang dihirup pada dataran tinggi, mengalami penurunan. Penelitian ini dilakukan pada ketinggian sekitar 6 m di atas permukaan laut (dpl) (dataran rendah) dan di atas 800 m dpl (dataran tinggi). Plasenta ditimbang beratnya dan diukur panjang, lebar serta tebalnya. Tidak ada dimorfisme kelamin untuk berat plasenta maupun berat bayi di kedua ketinggian. Berat plasenta di dataran tinggi terletak pada kisaran yang lebih tinggi daripada di dataran rendab. Berat plasenta antara kedua ketinggian menunjukkan perbedaan. Berat bayi antara kedua ketinggian tidak menunjukkan perbedaan. Hubungan berat plasenta dengan berat bayi dapat dinyatakan dalam dua model yang berbeda. Model 1 menerangkan babwa berat plasenta berbanding lurus dengan berat bayi di kedua ketinggian. Dan model 2 menerangkan babwa di dataran rendab pertambaban berat bayi berbanding lurns dengan pertambaban berat plasenta, sedangkan di dataran tinggi pertambahan berat bayi tidak selalu diikuti oleh pertambaban berat plasenta Prirrcipal Companent Analysis (PCA) menghasilkan kesimpulan babwa tebal memiliki kontribusi terbesar terbadap berat plasenta, sehingga plasenta yang berat akan memiliki ketebalan yang lebih besar.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleVariasi Berat plasenta Manusia Pada Dua Ketinggian Tempat Berbedaid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record