Analisis pemasaran kentang (Solanum tuberosum) : studi kasus di Desa Margamulya. Kecamatan Pengalengan, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat
Abstract
Dewasa ini banyak olahan kentang yang telah memasyarakat, misalnya kentang goreng dan chip. Bahkan ada gejala baru yang mana sebagian masyarakat menggunakan kentang sebagai pengganti nasi. Adanya gejala baru ini menyebabkan jumlah konsumsi kentang meningkat. Peningkatan itu tidak hanya terjadi di dalam negeri, di luar negeri pun terjadi peningkatan permintaan. Keadaan ini memungkinkan untuk semakin memperluas dan meningkatkan produksi dan pemasaran kentang Jawa Barat merupakan sentra produksi kentang terbesar di Indonesia dan Kabupaten Bandung penghasil kentang terbesar di Jawa Barat, yang mana Desa Margamulya merupakan salah satu desa produsen kentang yang ada di Jawa Barat
Permasalahan yang ditemukan pada saat studi pendahuluan, adanya perbedaan harga kentang yang diterima oleh petani satu dengan petani yang lain pada waktu dan tujuan pasar yang sama yaitu pasar Pengalengan. Berdasarkan masalah tersebut penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui sistem pemasaran kentang yang berlaku di Desa Margamulya yang terjadi saat ini dengan menganalisis saluran, fungsi-fungsi pemasaran, struktur dan perilaku pasar kentang dari petani/produsen di Desa Margamulya sampai ke konsumen akhir (2) Menganalisis efisiensi pemasaran yang terjadi pada rantai pemasaran kentang dari sentra produksi sampai pasar konsumsi
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Margamulya, Kecamatan Pengalengan, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat. Observasi lapang penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2003 Juli 2003. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui hasil pengamatan langsung atau observasi dan wawancara dengan 30 orang petani responden, 10 orang pedagang di pasar Pengalengan, 10 orang pedagang grosir PIKJ, 10 orang pedagang grosir di PICB, juga pihak lain yang berhubungan dengan laporan penelitian