| dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pertumbuhan tubuh buah tiga isolat Ganoderma spp. serta penetapan kandungan germanium dan asam ganoderat kasar tubuh buah yang diproduksi pada media gelondongan kayu sengon (Paraserianthes falcataria) dan kayu meranti (Shorea sp.). Isolat Ganoderma spp. yang digunakan berasal dari 3 daerah, yaitu dari Amerika, Majalengka, dan Bogor. Ketiga isolat Ganoderma spp. ditumbuhkan pada media agar-agar dekstrosa kentang dan biji sorgum untuk perbanyakan inokulum jamur. Biakan yang ditumbuhkan pada biji sorgum digunakan sebagai bibit, untuk selanjutnya ditumbuhkan pada kayu gelondongan yang berukuran panjang 50 cm dan diameter 10 cm serta diberi lubang sebanyak 28 lubang setiap kayu gelondongan.
Pertumbuhan dan perkembangan primordium dan tubuh buah serta kualitas tubuh buah yang meliputi bobot basah, bobot kering, dan diameter tubuh buah dipengaruhi oleh jenis isolat, tetapi jenis kayu tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter-parameter tersebut. Isolat Majalengka mempunyai persentase primordium yang membentuk tubuh buah paling tinggi diantara ketiga isolat yang diuji, yaitu sebesar 100 %. Sedangkan persentase primordium isolat Amerika dan Bogor membentuk tubuh buah kurang dari 50%, kecuali isolat Amerika pada kayu sengon, yaitu sebesar 69.4 %. Disamping menghasilkan tubuh buah normal, isolat Amerika dan Majalengka juga menghasilkan tubuh buah yang tidak normal, yaitu tubuh buah yang berwarna putih. Sedangkan tubuh buah normal berwarna coklat kekuningan sampai coklat kemerahan.
Kandungan germanium tubuh buah normal pada kayu meranti secara umum lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditumbuhkan pada kayu sengon. Pada kayu meranti, kandungan germanium tertinggi terdapat pada isolat Amerika, yaitu 7.74 ppm dan terendah pada isolat Majalengka, yaitu 3.74 ppm. Pada kayu sengon, kandungan germanium tertinggi juga terdapat pada isolat Amerika, yaitu 5.37 ppm dan terendah pada isolat Bogor, yaitu 2.25 ppm. Kandungan germanium tubuh buah tidak normal yang dihasilkan isolat Majalengka pada kayu meranti, yaitu sebesar 4.99 ppm.
Kandungan asam ganoderat kasar tubuh buah normal mempunyai pola yang berbeda dengan kandungan germanium. Kandungan asam ganoderat kasar tertinggi terdapat pada isolat Majalengka (4.29% pada kayu sengon), diikuti oleh isolat Bogor (3.11% pada kayu sengon dan 2.61% pada kayu meranti), dan terendah pada isolat Amerika (2.05% pada kayu meranti dan 2.03% pada kayu sengon). Tubuh buah tidak normal yang dihasilkan oleh isolat Majalengka mengandung asam ganoderat kasar sebesar 0.74 % | id |