| dc.description.abstract | Gaharu dapat dihasilkan oleh beberapa spesies gaharu, antara lain adalah Aquilaria microcarpa. Pada kultur tunas, senyawa gaharu terbentuk sebagai respon fisiologis tunas terhadap Acremonium. Pembentukannya diduga dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang secara spesifik belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model interaksi antara empat galur Acremonium (F, G, L dan M) dengan empat klon A. microcarpa (Am5, Am8, Am16 dan P6), potensi induksi dari Acremonium dan kemampuan klon dalam produksi senyawa gaharu pada tiga konsentrasi (100%, 75% dan 50%) media Murashige & Skoog (MS) yang dimodifikasi. Penelitian dilakukan dengan metode interaksi kultur ganda (IKG). Parameter yang diamati meliputi pertumbuhan cendawan, persentase tunas yang mati dan tingkat wangi yang dihasilkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran tunas A. microcarpa tidak mempengaruhi pertumbuhan Acremonium. Keempat galur Acremonium memiliki pertumbuhan yang bervariasi dipengaruhi konsentrasi nutrisi media. Pertumbuhan Acremonium yang tinggi cenderung menyebabkan kematian tunas A. microcarpa. Persentase kematian tertinggi terjadi pada tunas yang berinteraksi dengan galur M diikuti berturut-turut oleh F, L dan G. Namun hanya galur F dan M yang mampu menginduksi wangi khas gaharu pada keempat klon A. microcarpa, dan tingkat wangi yang diinduksi galur F lebih tinggi dari galur M. Tingkat wangi yang terbentuk pada tunas-tunas tersebut hasil induksi Acremonium F tidak berbeda nyata kecuali pada klon P6. Selain itu, konsentrasi nutrisi juga mempengaruhi induksi wangi gaharu. Pada media MS modifikasi 50%, wangi gaharu terbentuk dalam waktu yang lebih singkat dengan tingkat wangi yang lebih tinggi. | id |
