dc.description.abstract | Konsumsi minuman susu telah menjadi tren gaya hidup sehat di kalangan mahasiswa IPB University dalam rangka memenuhi zat gizi harian. Penelitian ini bertujuan mengukur tingkat cemaran mikroba pada minuman susu yang dijual di sekitar Kampus Dramaga dan Cilibende IPB University, serta mengetahui faktor yang memengaruhi kualitas mikrobiologi dalam susu. Sampel diambil dari 13 kedai susu yang berjualan dalam radius 2 kilometer dari titik terluar Kampus Dramaga dan Cilibende IPB University sebanyak 3 kali ulangan. Penghitungan jumlah total mikroba menggunakan metode hitungan cawan berdasarkan SNI 2897-2008 tentang metode pengujian cemaran mikroba dalam daging, telur, dan susu, serta hasil olahannya dan SNI 01-6366-2000 tentang batas maksimum cemaran mikroba (BMCM) dan batas maksimum residu (BMR) dalam bahan makanan asal hewan. Faktor risiko yang memengaruhi kontaminasi mikroba pada minuman susu diambil dengan cara melakukan wawancara pada penjual susu dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil uji menunjukkan sebanyak 53.3% (Dramaga) dan 87.5% (Cilibende) minuman susu memiliki jumlah total mikroba melebihi BMCM. Rata-rata jumlah mikroba dalam minuman susu di Dramaga dan Cilibende secara berurutan yaitu, 1.0 x 105 ± 1.4 x 105 cfu/mL dan 1.1 x 107 ± 1.2 x 107 cfu/mL. Faktor yang memengaruhi jumlah total mikroba dalam minuman susu secara signifikan (p<0.05) adalah peralatan yang digunakan, kebersihan alat, kebersihan meja, praktik mencuci tangan, dan jarak kedai ke keramaian. Minuman susu yang dijual di sekitar Kampus Dramaga dan Cilibende IPB University belum memenuhi standar BMCM karena belum terpenuhinya praktik higiene dan sanitasi yang baik oleh penjual di masing-masing kedai susu. | id |