Show simple item record

dc.contributor.advisorHutagaol, M. Parulian
dc.contributor.authorPangaribuan, Julius Victor
dc.date.accessioned2024-01-02T04:40:44Z
dc.date.available2024-01-02T04:40:44Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133493
dc.description.abstractKebutuhan akan ikan pada pada tahun selanjutnya akan terus meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari pangsa pasar Indonesia yang besar terutama jika dilihat dari tingkat konsumsi ikan pada penduduk Indonesia yang berjumlah lebih dari 200 juta jiwa masih berada di bawah rata-rata tingkat konsumsi ikan yang direkomendasikan pada Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi V tahun 1993, yaitu sebesar 19 kg/kapita/tahun atau 59 gram/kapita/hari dan pada akhir pembangunan jangka panjang kedua (PJP II) ditargetkan tingkat konsumsi ikan mencapai 26 kg/kapita/tahun (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 1993). Sedangkan tingkat konsumsi ikan yang ditetapkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) adalah sebesar 25 30 kg/kapita/tahun. Salah satu komoditi perikanan yang memiliki prospek cukup baik untuk dikembangkan sebagai ikan budidaya adalah ikan patin (Pangasius hypophtalmus). Namun dalam menghasilkan ikan patin ukuran konsumsi diperlukan kegiatan pembenihan. Hal ini dilakukan karena dalam pengadaan benih melalui penangkapan di alam sudah mulai berkurang karena telah terjadi overfishing atau penangkapan yang berlebih, ditambah lagi dengan gangguan lingkungan atau polusi. Produksi benih (termasuk benih ikan patin) di Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor pada tahun 2001 mengalami peningkatan sebesar 1,15% dari tahun sebelumnya yang menghasilkan benih ikan sebanyak 619.611 ekor. Peningkatan produksi benih ikan juga sejalan dengan peningkatan produksi ikan (termasuk ikan patin) sebesar 1,68% pada tahun 2001 dari tahun sebelumnya. Salah satu daerah penghasil benih ikan patin di daerah kabupaten Bogor adalah Desa Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea. Produksi benih ikan patin dari daerah ini tidak semu nya dipasarkan di tingkat lokal (Bogor sekitarnya), tetapi sebagian besar dipasarkan ke beberapa daerah seperti Pulau Sumatera (Propinsi Lampung, Sumatera Selatan Riau) dan Pulau Kalimantan (Propinsi Kalimantan Selatan) yang meskipun pada sebagian daerah tersebut juga menghasilkan benih ikan patin. Permintaan pasar dari luar daerah ini menunjukkan peluang peningkatan permintaan akan benih ikan patin dari daerah lokal. Secara lebih terperinci, tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk menganalisis sistem pemasaran benih ikan patin dari lokasi penelitian (2) untuk menelaah tingkat efisiensi pemasaran melalui analisis marjin pemasaran dan keterpaduan pasar. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcIkan Patinid
dc.subject.ddcPemasaranid
dc.subject.ddcJawa Baratid
dc.subject.ddcBogorid
dc.titleAnalisis efisiensi pemasaran benih ikan patin (Pangasius hypophtslmus) produksi dari Desa Cihideung Ilir,Kecamatan Ciampea,Kabupaten Bogor,Propinsi Jawa Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record