Show simple item record

dc.contributor.advisorWahyuni, Ekawati Sri
dc.contributor.authorKemalasri, Asisti
dc.date.accessioned2023-12-28T01:18:51Z
dc.date.available2023-12-28T01:18:51Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133374
dc.description.abstractSkripsi ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan apa sajakah yang dilakukan oleh isteri bekerja dan tidak bekerja dalam menjalankan peranan mereka dalam keluarga, serta untuk mengetahui bagaimanakah intensitas komunikasi pengasuhan anak, baik yang dilakukan oleh isteri yang bekerja maupun isteri tidak bekerja. Responden dalam penelitian ini sebanyak 60 keluarga yaitu, 30 untuk keluarga isteri bekerja dan 30 untuk keluarga tidak bekerja. Responden keluarga ini dipilih berdasarkan persyaratan sebagai berikut: 1. Merupakan keluarga lengkap yang terdiri dari suami, isteri dan anak 2. Keluarga tersebut memiliki anak yang berumur ≤14 tahun. Dengan alasan bahwa pada usia anak tersebut memerlukan perhatian yang lebih dari orang tua. 3. Bagi keluarga isteri bekerja, pekerjaannya adalah sebagai buruh pabrik, sedangkan untuk keluarga isteri tidak bekerja hanya mengurus rumah tangga (tidak mencari nafkah). Penelitian dilakukan dengan metode survey dengan kuesioner sebagai alat pengumpul data utama. Disamping itu juga dikumpulkan data kualitatif dengan cara melakukan wawancara mendalam untuk memperkuat informasi mengenai peranan suami dan isteri dalam rumah tangga, perbandingan curahan kerja antara suami dan isteri dan bagaimanakah intensitas komunikasi pengasuhan anak dalam keluarga. Dari hasil penelitian diketahui bahwa isteri yang bekerja selain memiliki peran ganda yang harus diperankan, yaitu peran dalam menjalankan kegiatan produktif dan peran dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga (reproduktif) juga peran dalam menjaga lingkungan sosial mereka. Hal itu menyebabkan waktu istirahat untuk isteri bekerja lebih sedikit dibandingkan daripada isteri yang tidak bekerja. Dalam penelitian ini juga dapat terlihat bahwa baik dari isteri bekerja maupun isteri tidak bekerja yang memiliki anak berumur 0-6 tahun cenderung memiliki curahan waktu kerja untuk mengerjakan pekerjaan reproduktif lebih banyak waktunya dibandingkan dengan keluarga yang tidak memiliki anak berumur 0-6 tahun. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcKomunikasiid
dc.subject.ddcJawa Baratid
dc.subject.ddcBandungid
dc.titleCurahan waktu kerja dan intensitas komunikasi pengasuhan anak pada keluarga dengan isteri bekerja dan isteri tidak bekerja : kasus isteri bekerja pada pabrik di Desa Neglasari, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandungid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record