Pemanfaatan Siput Murbei (Pomacea caniculata) sebagai Pakan Itik MA Jantan.

Abstract

Siput murbei merupakan hama yang menyerang padi, karena hewan ini sulit untuk diberantas. Tetapi selain berpotensi sebagai hama, siput murbei juga berpotensi sebagai Pakan, karena mengandung protein tinggi (50,02 %). Penelitian ini dilakukan di Balai Penelitian Ternak, Ciawi, Bogor, dengan tujuan untuk mengetahui manfaat siput murbei yang merupakan hama tanaman sebagai pakan itik MA jantan. Itik MA adalah itik hasil persilangan antara itik mojosari dan alabio. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan tiga ulangan. Setiap unit percobaan (petak) berukuran 480 X 120 X 60 cm yang diisi 13 ekor itik MA jantan. Perlakuan yang dikenakan pada tiap petak berupa pemberian daging siput murbei segar dengan konsentrasi 0% (RK), 10% (RKM 10), dan 20 % (RKM 20). Pengamatan dilakukan dari itik berusia 17 hari sampai 7 minggu. Peubah yang diamati meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, kematian, keberadaan cacing hati, persentase karkas dan organ dalam, serta aspek ekonominya. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata (P>0.05) pada peubah yang diamati kecuali konsumsi pakan dan aspek ekonominya. Konsumsi pakan untuk RKM 10 dan RKM 20 nyata lebih besar dari RK. Walaupun konsumsi pakan RK lebih sedikit, tetapi harga pakan RK lebih tinggi darı RKM 10 dan RKM 20, sehingga keuntungan aspek ekonomi pakan yang berasal dari formula RK lebih rendah dibandingkan dengan RKM 10 dan RKM 20. Hal ini berarti bahwa daging siput murbei dengan konsentrasi 10% sampai 20% dapat dijadikan pakan itik MA jantan.