dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk menguji ketahanan klon-klon tanaman kentang putatif transgenik kultivar Atlantik terhadap penyakit busuk lunak yang disebabkan oleh Erwinia carotovora. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Tanaman, Departemen Budidaya Pertanian, IPB pada bulan September 2003 sampai Desember 2003.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak kelompok. Faktor pertama adalah 17 jenis klon yaitu Atlantik, Granola, Atl H 1, Atl IH 5, Atl H 7, Atl H 8, Atl H9, Atl H 11, Atl H 12, Atl H 14, Atl H 16, Atl H 18, Atl H 19, Atl H 25, Atl H 28, Atl H 29 dan Atl H 31, Faktor kedua adalah dua metode. inokulasi yaitu gunting dan siram. Terdapat 34 kombinasi yang masing-masing diulang 15 kali. Kelompok berdasarkan waktu inokulasi.
Sumber eksplan yang digunakan berasal dari stek batang kentang in vitro yang telah disisipi gen hordothionin. Eksplan ditanam dan ditumbuhkan di dalam media MS 0 selama empat minggu. Kemudian diinokulasikan dengan inokulum bakteri Erwinia carotovora dengan mencelupkan gunting lalu digunakan untuk menggunting pucuk dan menyiramkan larutan bakteri ke permukaan media.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa periode inkubasi memiliki nilai yang bervariasi yaitu antara 6.5 hari (Granola sebagai Kontrol) sampai 11.5 hari (Atl H 16). Kejadian penyakit tertinggi adalah 71.5% (Granola sebagai Kontrol) dan terendah 19.2% (Atl H 5). Tingkat ketahanan yang dilihat berdasarkan tabel tingkat ketahanan terhadap Ralstonia solanacearum menunjukkan satu klon yang tahan (Atl H 5), sembilan klon agak tahan (Atl H 25, Atl H 12, Atl H 29, Atl H 1, Atl H 7, All H 16, Atl H 9, Atl H 8 dan Atlantik), lima klon agak rentan (Al H 14, Atl H 28, Atl H 31. Atl H 11 dan Atl H 18) dan dua klon rentan (Atl H 19 dan Granola), Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat ketahanan klon-klon tanaman kentang putatif transgenik. Metode inokulasi tercepat, efektif dan efisien adalah siram. | id |