Uji Daya Hasil Pendahuluan Beberapa Galur Mutan Padi Gogo Situgintung di Lahan Kering
Abstract
Peningkatan jumlah penduduk setiap tahun menuntut adanya peningkatan
produksi padi untuk memenuhi kebutuhan pangan. Budidaya padi gogo menjadi
upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi padi di Indonesia
dengan mengoptimalkan penggunaan lahan kering. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi daya hasil dan komponen hasil dari 10 galur mutan padi gogo
Situgintung. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Pusat Riset Teknologi
Proses Radiasi (PRTPR), ORTN-BRIN, Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada bulan
Januari hingga Agustus 2023. Penelitian ini menggunakan faktor tunggal yaitu
genotipe sebagai perlakuan yang disusun dalam rancangan kelompok lengkap
teracak dengan 3 ulangan. Uji beda nyata jujur digunakan untuk mengetahui
perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh galur
mutan yang diuji memiliki produktivitas yang sama dibandingkan dengan dua
varietas pembanding Limboto dan Situgintung, kecuali galur G107 dan G29 yang
lebih tinggi dibandingkan kedua varietas pembanding serta galur G229 juga nyata
lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Situgintung. Beberapa karakter
menunjukkan korelasi positif terhadap produktivitas galur mutan padi gogo,
meliputi lebar daun bendera, panjang batang, jumlah anakan produktif, jumlah
anakan total, jumlah gabah bernas, persentase gabah bernas, jumlah gabah total,
dan kerapatan gabah per malai. Karakter yang berkorelasi negatif terhadap
produktivitas adalah persentase gabah hampa. The increase in population every year demands an increase in rice
production to fulfill food needs. Upland rice cultivation is an effort to enhance
rice production in Indonesia by optimizing dry land use. This study aimed to
identify the yield capacity and yield components of 10 mutant lines of Situgintung
upland rice. The research was carried out at the Experimental Station of the
Radiation Process Technology Research Center (PRTPR), ORTN-BRIN, Lebak
Bulus, South Jakarta from January to August 2023. This experiment used a single
factor, namely genotype as treatment, which was arranged in a randomized
complete group design with 3 replications. The honest significant difference test
was used to determine differences between treatments. The results showed that all
the mutant lines tested had the same productivity compared to the two check
varieties Limboto and Situgintung, except for lines G107 and G29 which were
higher than the two check varieties, and lines G229 which was higher than
Situgintung varieties. Several characters showed a positive correlation with the
productivity of upland rice mutant lines, including flag leaf width, stem length,
number of productive tillers, total number of tillers, number of pithy grains,
percentage of pithy grains, total grain number, and grain density per panicle.
Characters that have a negative correlation with productivity was the percentage
of empty grain.