Karakteristik penggunaan bahan bakar pada usaha kecil : studi kasus di Kota Bogor
View/ Open
Date
2004Author
Nindahayati, Yesi
Mattjik, A.A.
Wijayanto, Hari
Metadata
Show full item recordAbstract
Strategi perekonomian yang diterapkan pemerintah Indonesia saat ini berorientasi pada usaha kecil dan menengah. Pemerintah melakukan berbagai kebijakan dan pembinaan yang dapat mendukung perkembangan usaha kecil dan menengah. Untuk dapat melakukan pembinaan dengan baik, dibutuhkan informasi yang akurat tentang usaha kecil dan menengah. Di lain pihak, ketersediaan data dasar usaha kecil dan menengah yang dibutuhkan untuk keperluan perencanaan dan pembinaan sangat terbatas. Bahkan untuk data usaha kecil informal umumnya tidak tersedia atau kalaupun tersedia memiliki kredibilitas yang buruk. Padahal berbagai kegiatan survei tentang usaha kecil yang nantinya dijadikan landasan dalam membuat kebijakan, membutuhkan informasi awal tentang keberadaan dan perilaku usaha kecil tersebut. Penelitian yang dilakukan pemerintah diantaranya adalah penelitian tentang penggunaan BBM (Bahan Bakar Minyak) pada usaha kecil. Hal ini berkaitan dengan kebijakan subsidi BBM yang akan diberikan oleh pemerintah untuk usaha kecil.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pola aktivitas usaha kecil dan pola penggunaan minyak tanah pada usaha kecil. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam membuat desain penarikan contoh pada penelitian usaha kecil, terutama penelitian usaha kecil yang berhubungan dengan penggunaan minyak tanah.
Berdasarkan desa yang disurvei, persentase rumah tangga yang memiliki Usaha Kecil (UK) di tipologi perkotaan dengan pusat perbelanjaan adalah 8,54%, perkotaan tanpa pusat perbelanjaan 8,05%, pedesaan tanpa pusat perbelanjaan 11,5%, dan pedesaan dengan pusat perbelanjaan 2,87%. Total responden 1239 UK dan UK yang merupakan pengguna bahan bakar sebanyak 413 UK (33,33%). Usaha kecil yang menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar utama sebanyak 390 UK. Bahan bakar lain yang digunakan oleh UK adalah gas dan kayu bakar, tetapi jumlahnya relatif sedikit. Usaha kecil pengguna gas lebih banyak daripada kayu bakar.
Eksplorasi data dilakukan dengan menggunakan analisis statistika deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penyebaran tempat usaha kecil pengguna bahan bakar lebih beragam daripada usaha kecil non bahan bakar. UK non bahan bakar sebagian besar memiliki tempat usaha yang permanen. Persentase UK non bahan bakar yang memiliki tempat usaha bergerak (mobile) terbesar yaitu 4,5% terdapat di tipologi pedesaan tanpa pusat perbelanjaan. UK pengguna bahan bakar pada tipologi perkotaan dengan pusat perbelanjaan memiliki persentase tempat usaha bergerak terbesar yaitu 23,97%. Persentase UK pengguna bahan bakar yang memiliki tempat usaha bergerak relatif sedikit, dan jika dilihat dari penggunaan volume minyak tanahnya pun relatif sedikit.
Pola aktivitas usaha kecil berbeda pada tipologi perkotaan dengan pusat perbelanjaan, perkotaan tanpa pusat perbelanjaan, dan tipologi pedesaan. Desain penarikan contoh pada penelitian usaha kecil, terutama yang berhubungan dengan bahan bakar, selain mempertimbangkan omset dan jenis usaha sebaiknya mempertimbangkan tipologi. Tipologi yang digunakan adalah tipologi perkotaan dengan pusat perbelanjaan, perkotaan tanpa pusat perbelanjaan, dan tipologi pedesaan.