Analisis finansial perubahan kebun campuran kayu manis, Cinnamomum burmanii BI. menjadi kebun campuran kakao, Theobroma cacao L. : studi kasus di Nagari Guguak VIII Koto, Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Propinsi Sumatera Barat
Abstract
Untuk mendukung pembangunan masa depan pertanian dan ekonomi Indonesia yang bertumpu pada hutan dikembangkanlah suatu konsep pertanian di lahan hutan atau agroforestri. Penggunaan konsep ini sebenarnya sudah lama dilakukan oleh masyarakat tradisional sebagai suatu tradisi. Salah satu contohnya di daerah Sumatera Barat dikenal istilah parak yaitu suatu sistem agroforestri kebun campuran yang memiliki ciri-ciri keanekaragaman spesies dan kerapatan hutan yang tinggi, serta struktur vertikal yang kompleks dan bertingkat-tingkat yang keberadaannya sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Salah satu jenis tanaman utama yang diusahakan petani pada lahan kebun campuran adalah kayu manis (Cinnamomum burmanii Bl.). Namun, saat ini seiring dengan banyaknya permasalahan yang melanda kayu manis, seperti harga kayu manis yang murah di pasaran, waktu panen yang lama dan hasil yang tidak kontinyu menyebabkan sebagian petani beralih tanam kepada tanaman kakao (Theobroma cacao L.) yang diperkirakan mampu memberikan pendapatan yang lebih terjamin bagi petani serta memiliki hasil yang berkesinambungan.
Collections
- UT - Forest Management [2977]