Fraksinasi dan potensi antirayap dari limbah serbuk gergaji kayu jati
View/ Open
Date
2002Author
Widagdo, Unggul
Rohaeti, eti
Affandi Hilman
Metadata
Show full item recordAbstract
Kayu jati memiliki ketahanan alami terhadap serangan rayap dan cendawan perusak kayu karena adanya senyawaan kimia ekstraktif di dalamnya. Sekitar 228.300 m3 limbah dihasilkan oleh Perum Perhutani tiap tahunnya. Bila limbah ini dapat dimanfaatkan secara optimum maka diharapkan dapat menghasilkan produk yang dapat meningkatkan usaha kehutanan dan kesejahteraan masyarakat sekitar
hutan.
Dalam penelitian ini dipelajari potensi antirayap dari limbah serbuk gergaji kayu jati dari Kantor Pemangkuan Rutan (KPH) Cepu, Jawa Tengah melalui ekstraksi tiga macam pelarut, yaitu metanol, etil asetat dan heksana dan fraksinasi [kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis (KL T) preparatif]. Uji bioaktivitas dilakukan terhadap rayap Cryptotermes cynocephalus Light.
Uj i bioaktivitas ekstrak kasar yang dihasilkan dari ekstraksi tiga ma cam pelarut dilakukan dengan membuat masing-masing ekstrak dalam 5 konsentrasi, yaitu 0,5, I, 5, 10, dan 15% (% b/v) sedangkan untuk fraksi-fraksi hasil fraksinasi, konsentrasi yang digunakan adalah konsentrasi optimum dari uji bioaktivitas ekstrak kasar.
Ekstraksi limbah dengan tiga macam pelarut menghasilkan ekstrak aktif dari pelarut heksana pada konsentrasi 10% dan LC50 sebesar 11,774% (blv). Konsentrasi 10% ini merupakan konsentrasi optimum yang digunakan pada uji bioaktivitas fraksi-fraksi hasil fraksinasi ekstrak heksana. Fraksi teraktif dari kromatografi kolom adalah fraksi I (dari 12 fraksi) dengan eluen heksana 100% sedangkan dari KLT preparatif adalah fraksi 4 dan merupakan golongan senyawa antrakuinon.
Collections
- UT - Chemistry [2034]