Show simple item record

dc.contributor.advisorSulistiyani
dc.contributor.advisorSulistiawati, Erni
dc.contributor.authorSayogya, Annisa Paramita
dc.date.accessioned2023-12-20T07:11:28Z
dc.date.available2023-12-20T07:11:28Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133135
dc.description.abstractBRMTM adalah senyawa antioksidan yang terbuat dari ramuan tradisional Cina yang memiliki kandungan akar Salviae miltiorrhizae Bunge atau Dan Shen, Fructus lycii, akar Codonopsis pilosula atau Dang Shen, dan ganggang laut. Fungsinya untuk menguatkan fungsi kekebalan tubuh, zat antikanker, mencegah penuaan, serta menurunkan kadar lipid darah. Hingga saat ini belum ada publikasi mengenai efek BRMTM sebagai senyawa antioksidan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengkaji secara ilmiah pengaruh senyawa antioksidan BRMTM terhadap kadar lipid peroksida dalam hati tikus yang hiperglikemia dan hiperkolesterolemia. Kadar lipid peroksida hati diukur dengan metode asam tiobarbiturat (TBA) yang mengukur adanya malondialdehida (MDA) sebagai produknya. Hasil penelitian menunjukkan tidak terlihatnya efek BRMT™ terhadap kadar lipid peroksida hati kelompok pengobatan BRM™ dibandingkan dengan kelompok tanpa BRMTM. Tidak dijumpai juga efek streptozotocin (STZ) terhadap kadar lipid peroksida hati kelompok tanpa BRM™ dibandingkan dengan kelompok kontrol. Efek BRM™ terhadap kadar kolesterol kelompok pengobatan BRMTM (p=0,013) dan pencegahan BRM™ (p=0,032) baru terlihat setelah pemberian BRM™ dilakukan selama delapan minggu penuh. Efek pemberian propil tiourasil (PTU) dan lemak kambing terhadap peningkatan kadar kolesterol kelompok tanpa BRM™ bila dibandingkan dengan kelompok kontrol baru terlihat setelah 19 minggu (p=0,013). Hal ini berarti telah terjadi hiperkolesterolemia ringan. Tidak dijumpai efek BRM™ terhadap bobot badan (BB) kelompok pengobatan BRMTM dan kelompok pencegahan BRM™ dibandingkan dengan kelompok tanpa BRMTM. Namun dijumpai efek STZ pada penurunan BB kelompok tanpa BRM™ dibandingkan dengan kelompok kontrol (p=0,000) pada minggu ke-19. Peningkatan glukosa darah pada proses hiperglikemia akibat STZ dengan dosis 10 mg/mL (37 mg/kg BB) mencapai nilai maksimum berturut-turut sebesar 88,3%, 51,1%, dan 62,7% pada kelompok tanpa BRMTM di minggu ke-16, kelompok pencegahan BRMTM di minggu ke-4, dan kelompok pengobatan BRMTM di minggu ke-16 pemberian STZ tersebut. Pemberian STZ dengan dosis 10 mg/mL (37 mg/kg BB) ternyata dapat menyebabkan hiperglikemia pada tikus percobaan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleEfek senyawa antioksidan biological response modifier (BRM tm) terhadap kadar lipid peroksida hati tikusid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record