Kemampuan jenis-jenis tanaman dalam mereduksi kebisingan
View/ Open
Date
2002Author
Meilani, Elies Annisa
Setiadi, Dede
Hadisunarso
Metadata
Show full item recordAbstract
Kebisingan lingkungan atau environmental noise merupakan salah satu unsur pencemar lingkungan yang memberikan dampak negatif terhadap kegiatan dan kesehatan manusia. Vegetasi dapat digunakan sebagai penghalang (barrier) kebisingan karena dapat menyerap dan merambatkan energi bunyi. Dalam penelitian ini diamati kemampuan tanaman dalam mereduksi kebisingan dilihat dari jenis, jarak tanam, bentuk kanopi, dan model arsitekturnya. Penelitian ini dilakukan di jalan bebas hambatan Jagorawi dengan jenis tanaman akasia (Acacia mangium), bambu (Bambusa sp), beringin (Ficus benjamina), tanjung (Mimusops elengi), dan mahoni (Swietenia mahagoni). Pengukuran level suara (kebisingan) menggunakan metode sederhana (Kep-48/MENLH/11/1996) yang telah dimodifikasi, dengan alat sound level meter. Selain itu dilakukan juga pengamatan terhadap karakterisasi tanaman, suhu udara. kelembaban, serta jenis dan jumlah kendaraan.
Hasil uji beda nyata terkecil memperlihatkan bahwa kemampuan reduksi kebisingan bambu berbeda dengan mahoni, akasia, dan tanjung, sedangkan beringin berbeda dengan akasia dan tanjung. Mahoni berbeda dengan bambu. Akasia berbeda dengan bambu dan beringin, sedangkan tanjung berbeda dengan bambu dan beringin. Faktor lingkungan berupa suhu dan kelembaban mempengaruhi tingkat kecepatan penyiaran bunyi di udara.
Kemampuan tanaman dalam mereduksi kebisingan jauh lebih rendah dibandingkan tembok yang mempunyai massa yang padat. Tingkat reduksi kebisingan rata-rata oleh masing-masing jenis tanaman dari yang tertinggi hingga terendah berturut-turut adalah bambu 4,26 dBA (5,78%), beringin 3,49 dBA (4,58%), mahoni 2,33 dBA (3,07%), akasia 1,49 dBA (2,00%), dan tanjung 1,23 dBA (1,69%). Kemampuan tanaman dalam mereduksi kebisingan juga dipengaruhi oleh tinggi, ketebalan, bentuk kanopi, dan model arsitekturnya.
Collections
- UT - Biology [2398]
