Show simple item record

dc.contributor.advisorPutri, Asmarina Setyaningsih Rahayua
dc.contributor.authorSaraswati, Shanti
dc.date.accessioned2023-12-20T02:18:26Z
dc.date.available2023-12-20T02:18:26Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133069
dc.description.abstractSerangan kpergillus jlavus penghasil aflatoksin (toksigen) pada biji kacang tanah selain terjadi setelah panen (pascapanen), dapat juga terjadi sebelum panen (prapanen), terutama akibat cekaman kekeringan. Trichoderma harzianum merupakan cendawan tanah yang telah banyak digunakan sebagai agens kontrol biologi untuk mengendalikan cendawan patogen asal tanah penyebab penyakit tanaman yang mempunyai arti ekonomi penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (l) populasi A. jlavus toksigen dan T. harzianum pada media tanam sebelum benih kacang tanah ditanam dan siap panen, (2) persentase serangan A. jlavus toksigen dan kolonisasi T. harzianum pada akar, batang, tangkai daun, daun, dan bunga pada masa pembungaan, dan (3) pengaruh T. harzianum terhadap serangan A. j/avus toksigen dan kandungan aflatoksin pada biji kacang tanah saat panen. Biakan pemula setiap isolat cendawan diinokulasikan ke dalam media tanam bersamaan dengan penanaman benih kacang tanah. Tanaman kacang tanah ditumbuhkan pada kondisi rurnah kaca. Populasi kedua isolat cendawan pada media tanam dan biji kacang tanah ditentukan dengan metode pelempengan enceran yang dilanjutkan dengan metode cawan tuang; persentase serangan A. jlavus toksigen dan kolonisasi T. harzianum pada tanaman kacang tanah ditentukan menggunakan metode pelempengan langsung; kadar air media tanam dan biji kacang tanah ditentukan dengan metode oven; kandungan aflatoksin pada biji kacang tanah ditentukan dengan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis. Pada media tanam yang diinokulasi kombinasi A. jlavus toksigen dan T. harzianum, populasi T. harzianum lebih tinggi daripada populasi A. jlavus toksigen, baik pada media tanam yang disiram sampai panen maupun tidak disiram selama 15 hari sebelum panen. Serangan A. j/avus toksigen terutama terjadi pada akar, batang, dan bunga, sedangkan kolonisasi T. harzianum terutama pada akar. Serangan A. jlavus toksigen terjadi pada biji kacang tanah yang dipanen dari tanaman yang media tanamnya hanya diinokulasi A. jlavus toksigen dan disiram sampai panen, sehingga berakibat diproduksinya atlatoksin. Cekaman kekeringan kurang tercipta pada media tanam yang tidak disiram selama 15 hari sebelum panen sehingga tidak berpengaruh terhadap seranganA. jlavus toksigen pada biji kacang tanah. Keberadaan T. harzianum mampu mencegah seranganA.jlavus toksigen pada biji kacang tanah sehingga terhindar dari kontaminasi atlatoksin.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcBiologyid
dc.subject.ddcAspergillusid
dc.titlePenggunaan Trichoderma harzianum untuk mengendalikan Aspergillus flavus penghasil aflatoksin pada kacang tanahid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record