Show simple item record

dc.contributor.advisorSolihin, Dedi Duryadi
dc.contributor.advisorSyafruddin, Din
dc.contributor.authorSrimada, Ayu Chandra
dc.date.accessioned2023-12-18T02:23:52Z
dc.date.available2023-12-18T02:23:52Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132817
dc.description.abstractMalaria merupakan salah satu dari tiga penyakit infeksi utama penyebab kematian di dunia hingga kini. Upaya penanggulangan penyakit malaria dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi semakin sulit karena munculnya resistensi parasit malaria terhadap obat-obatan anti malaria utama. Oleh karena itu, upaya-upaya untuk mendapatkan obat anti malaria alternatif yang memiliki target intervensi kemoterapi baru merupakan prioritas utama saat ini. Atovaquone merupakan obat anti malaria alternatif yang mempunyai struktur yang mirip dengan CoQ (ubiquinone). Seperti pada senyawa lain yang merupakan analog CoQ, obat ini diperkirakan bekerja melalui kompetisi perikatan dengan CoQ pada komplek be, rantai pernafasan di mitokondria. Resistensi terhadap senyawa-senyawa yang mirip Co pada berbagai organisme telah dibuktikan didasari oleh adanya mutasi pada gen sitokrom b (cyt b). Beberapa studi laboratorium dan lapangan melaporkan bahwa kegagalan pengobatan malaria dengan atovaquone juga didasari oleh adanya mutasi pada gen sitokrom h (cyt b) Plasmodium falciparum. Studi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa luas penyebaran mutasi-mutasi pada gen c 6, khususnya yang berkaitan dengan resistensi terhadap atovaquone pada populasi P. falciparum di Indonesia serta untuk mengetahui apakah mutasi- mutasi yang ada memiliki pola yang berbeda di setiap lokasi geografis yang diperiksa. Tahap-tahap penelitian meliputi (1) studi literatur dan bioinformatika, (2) isolasi genom DNA P. falciparum, (3) polymerase chain reaction secara nested, (4) analisis dengan Restriction fragment length polymorfism, dan (5) sekuensing DNA. Fragmen DNA sebesar 1414 pasang basa (bp) dari elemen 6-kb yang mencakup keseluruhan gen cyr b diamplifikasi dengan cara nested dan hasil PCR kemudian di analisis dengan enzim restriksi (RFLP) dan dibandingkan dengan sekuens rujukan (Genebank, NCBI, Acc no: M 76611). Dari analisis RFLP 30 sampel asal Purworejo, Flores dan Irian Jaya ditemukan ada 47 perubahan situs enzim endonuklease baik yang hilang atau yang muncul pada 10 isolat asal Purworejo dan Flores. Konfirmasi dengan sekuensing dari dua isolat terpilih menunjukkan adanya 9 perubahan nukleotida, dimana enam diantaranya tidak merubah sandi asam amino pada protein apositokrom 6. Sementara tiga mutasi lainnya merubah sandi asam amino pada 1178V, G179A dan A324S, namun selama ini perubahan tersebut belum pernah terkait dengan resistensi terhadap atovaquone. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa mutasi pada gen cyr b terjadi secara alami dan karenanya mendukung bukti-bukti sebelumnya bahwa gen tersebut fungsional.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleVariasi sekuens gen sitokrom b (cyt b) pada isolat lapangan plasmodium falciparum di Indonesiaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordAtovaquoneid
dc.subject.keywordmutasi cyt bid
dc.subject.keywordPlasmodium falciparumid
dc.subject.keywordubiquinoneid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record