Pengaruh iradiasi sinar gamma terhadap pertumbuhan lada (Piper ningrum L.) varietas LDL secara in vitro
View/ Open
Date
2003Author
Leksonowati, Aryani
Harran, Said
Bermawie Nurliani
Metadata
Show full item recordAbstract
Lada merupakan salah satu tanaman rempah yang penting di Indonesia dan di dunia. Salah satu
kendala yang dihadapi dalam budidaya lada adalah penyakit busuk pangkal batang akibat serangan
Phytophthora capsici Linn. Teknik penanggulangan yang dianggap efektif dan efisien sangat
diharapkan antara lain dengan penggunaan varietas tahan yang dapat diperoleh melalui kombinasi
induksi mutasi dan teknik in vitro. Penelitian ini bertujuan mengamati pengaruh iradiasi sinar gamma
(Cobalt-60) terhadap kultur lada varietas LDL secara in vitro, dengan harapan akan diperoleh
keragaman sifat yang luas. Dengan keragaman sifat tersebut, dapat dilakukan seleksi untuk
mendapatkan nomor-nomor baru yang tahan terhadap penyakit busuk pangkal batang. Bahan tanaman yang digunakan adalah tunas lada varietas LDL hasil perbanyakan in vitro. Kultur tersebut diiradiasi pada dosis 0 (sebagai kontrol), 0.3, 0.6, 0.9, 1.2 dan 1.5 krad. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu dosis iradiasi sinar y. Setiap perlakuan terdiri dari 5 ulangan. Respon tunas-tunas terhadap beberapa dosis iradiasi digambarkan oleh data pertambahan jumlah daun, tunas, buku, tinggi planlet dan penyimpangan morfologi planlet.
Dosis iradiasi yang diberikan umumnya berpengaruh terhadap pertambahan jumlah buku dan tinggi planlet tetapi tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan jumlah daun dan tunas. Dosis 1.5 krad memberikan nilai rataan terkecil untuk pertambahan daun, tunas, buku dan tinggi pianiet, sedangkan dosis 0.3 krad justru meningkatkan nilai rataan pertambahan jumlah tunas dan tinggi planlet. Setelah dilakukan subkultur, nilai rataan pertambahan jumlah daun, tunas, buku dan tinggi planlet lebih tinggi dibandingkan kontrol. Persentase daun abnormal tertinggi setelah iradiasi diperoleh pada dosis 1.2 krad, sedangkan setelah subkultur diperoleh pada dosis 0.6 krad.
Collections
- UT - Biology [2070]