Show simple item record

dc.contributor.advisorHadioetomo, Ratna Siri
dc.contributor.advisorSukmadi, Bambang
dc.contributor.authorSuryanti, Heni
dc.date.accessioned2023-12-13T00:26:23Z
dc.date.available2023-12-13T00:26:23Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132666
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh penghilangan tepung jagung terhadap pertumbuhan dan toksisitas kristal Bacillus thuringiensis subsp. aizawai (Bta), dengan menggunakan dua macam medium yaitu MTi (molase 1,25% dan tepung ikan 1,05%) dan MTjTi (molase 1,25%, tepung jagung 0,5%, dan tepung ikan 1,05%). Sebagai pembanding digunakan medium DTjmTi (dekstrosa/glukosa murni 1%, tepung jagung 0,5%, mineral, dan tepung ikan 1,05%). Pertumbuhan Bta dalam medium dengan atau tanpa tepung jagung memperlihatkan hasil yang hampir sama, namun dicapai dalam waktu yang berbeda, yaitu pada fase statis 15 jam (MTi), 12 jam (MTjTi), dan 9 jam (DTjmTi). Konsentrasi sel maksimal pada ketiga macam medium tersebut adalah 5,32 X 10³/ml kultur (MTI), 5,50 X 10³/ml kultur (MTjTi), dan 5,01 X 108/ml kultur (DTjmTi). Tepung jagung yang ditambahkan ke dalam medium menyebabkan kultur menjadi sangat asam dan kondisi asam ini bertahan lebih lama. Nilai pH terendah dan waktu terjadinya pada ketiga macam komposisi medium adalah 5,83 pada jam ke-6 (MTI), 5,35 pada jam ke-18 (MTjTi), dan 5,07 pada jam ke-24 (DTjmTi) fermentasi. Pada umumnya pertumbuhan Bta terjadi lebih cepat pada medium yang lebih banyak mengandung bahan organik (medium kaya). Waktu generasi populasi sel Bta pada ketiga macam medium adalah 54 (MTI), 45 (MTjTi), dan 36 (DTjmTi) menit. Namun demikian, pada komposisi medium yang lebih kaya dengan nisbah karbohidrat/protein (K/P) yang tinggi, proses sporulasinya berjalan lebih lambat. Waktu yang diperlukan dari sporulasi dimulai sampai sporulasi sempurna, tambahan waktu yang diperlukan dari sporulasi sempurna sampai populasi sel lisis 90%, dan nisbah K/P pada ketiga macam medium adalah 12 jam, 27 jam, dan 1,30 (MTi), 15 jam, 42 jam, dan 1,88 (MTjTi), serta 18 jam, 42 jam, dan 2,13 (DTjmTi). Toksisitas Bta yang dihasilkan baik dari medium yang mengandung tepung jagung ataupun tidak (MTI, MTjTi, dan DTjmTi) terhadap larva Spodoptera litura instar-1 dan 2 relatif sama. Mortalitas larva sebesar 100% dicapai pada hari ke-3 (instar-1) dan hari ke-4 (instar-2). Tampaknya tepung jagung tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan Bta dan toksisitasnya pada larva S. litura. Penambahan tepung jagung ini bahkan dapat menyebabkan kultur menjadi terlalu asam dan proses sporulasi serta waktu panennya menjadi lebih lama. Berdasarkan pertumbuhan Bta dan toksisitas campuran spora-kristal yang dihasilkan, sama baiknya pada ketiga macam medium, maka dapat disimpulkan bahwa tepung jagung tidak perlu ditambahkan ke dalam medium fermentasi Bta. Selain itu diketahui juga bahwa molase dapat digunakan sebagai sumber karbon dalam medium fermentasi Bta.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcBiologyid
dc.subject.ddcBacteriaid
dc.titlePengaruh tepung jagung dalam medium molase-tepung kedelai terhadap kinerja Bacillus thuringiensis subsp, Aizawalid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordMedium molaseid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record