Keefektifan Bioherbisida Berbahan Baku Teki (Cyperus rotundus L.) Formulasi Granul untuk Pengendalian Gulma pada Padi Sawah Sistem Tabela
Abstract
Masalah gulma dalam penanaman padi sistem tabela lebih berat daripada padi
sistem tanam pindah (tapin). Kondisi tersebut mengharuskan adanya pengendalian
gulma yang intensif pada lahan namun tidak menimbulkan kerusakan pada
lingkungan. Bioherbisida menjadi salah satu solusi alternatif dalam pengendalian
gulma yang ramah lingkungan pada padi sawah sistem tabela. Alelopati pada umbi
teki (Cyperus rotundus L.) mampu menekan pertumbuhan gulma. Penelitian ini
dilakukan untuk menguji pengaruh bioherbisida berbahan baku umbi teki pada
gulma dalam pertanaman padi sawah sistem tabela. Terdapat tujuh perlakuan dalam
penelitian ini yaitu bioherbisida formulasi granul berbahan baku umbi teki dengan
dosis 22,5 kg/ha , 45 kg/ha, 67,5 kg/ha, dan 90 kg/ha tanpa penyiangan (kontrol),
pengendalian manual, dan herbisida Tiobenkarb dosis 15 kg/ha. Analisis data
dilakukan menggunakan uji F pada taraf nyata α = 5% dan dilanjutkan dengan uji
lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa aplikasi bioherbisida umbi teki dosis 67,5 – 90 kg/ha secara
efektif mampu menekan pertumbuhan gulma pada pertanaman padi sawah tabela
hingga 6 MST. Aplikasi bioherbisida umbi teki dosis 22,5 – 90 kg/ha mampu
menghambat pertumbuhan gulma dominan yakni gulma daun lebar Sphenoclea
zeylanica dan Ludwigia octovalvis tanpa menimbulkan gejala keracunan pada
tanaman padi. Berdasarkan keefektifannya dalam mengendalikan gulma dan
pengaruhnya terhadap hasil panen padi, dosis terbaik adalah 90 kg/ha. The population of weeds in the paddy taba system was higher than in the shift
cropping system. This condition states that there is intensive weed control on the
land but does not cause damage to the environment. Bioherbicides are an
alternative solution for environmentally friendly weed control in paddy fields.
Allelopathy on nutsedge (Cyperus rotundus L.) can suppress weed growth. This
research was conducted to examine the effect of bioherbicides made from nutsedge
tubers on weeds in the tabela system of lowland rice. There were seven treatments
in this study including bioherbicide formulated granules made from nutsedge root
with doses of 22.5 kg/ha, 45 kg/ha, 67.5 kg/ha, and 90 kg/ha, without weeding
(control). , manual control, and Tiobenkarb herbicide dose of 15 kg/ha. Data
analysis was carried out using the F test at a significant level of α = 5% and
continued with the Duncan's Multiple Range Test (DMRT) at a level of 5%. The
results showed that the application of nutsedge bioherbicide at a dose of 67.5 – 90
kg/ha was able to effectively suppress weed growth in table rice farming up to 6
WAP. The application of nutsedge bioherbicide at a dose of 22.5 – 90 kg/ha is able
to inhibit the growth of dominant weeds, namely the broadleaf weed Sphenoclea
zeylanica and Ludwigia octovalvis without causing symptoms of poisoning in rice
plants. Based on its effectiveness in controlling weeds and its effect on rice yields,
the best dose is 90 kg/ha.