Show simple item record

dc.contributor.advisorManik, Henry Munandar
dc.contributor.authorJunaedi, Liva
dc.date.accessioned2023-11-15T08:21:12Z
dc.date.available2023-11-15T08:21:12Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132368
dc.description.abstractTeknologi untuk menggambarkan kondisi dasar laut menggunakan side scan sonar dalam pemetaan dasar laut mampu untuk mengetahui tekstur dan target secara bersamaan dengan resolusi tinggi. Hal ini membantu dalam penyediaan informasi geospasial. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan visualisasi dan interpretasi citra side scan sonar baik kualitatif maupun kuantitatif, analisis nilai hambur balik akustik tekstur dasar laut dan melakukan pengolahan karakteristik sinyal hambur balik menggunakan transformasi wavelet. Pemrosesan data side scan sonar dilakukan melalui koreksi geometrik untuk menetapkan posisi yang sebenarnya pada pixel citra, yang terdiri dari bottom tracking, slant-range correction, layback correction dan koreksi radiometrik dilakukan untuk intensitas hambur balik pada digital number yang ditetapkan pada setiap pixel meliputi Beam Angle Correction (BAC), Automatic Gain Control (AGC), Time Varying Gain (TVG), dan Empirical Gain Normalization (EGN). Lokasi penelitian berada di alur masuk Pelabuhan Benoa berjumlah 11 track lines menggunakan side scan sonar CMAX CM2 dengan frekuensi 325 kHz. Hasil yang didapatkan melalui pemrosesan menghasilkan mosaik dengan georeferensi gambar raster (GeoTIFF) Tagged Image File Format dengan sistem koordinat Universal Transverse Mercator (UTM) dengan proyeksi WGS 1984. Tekstur dasar laut berupa kerikil yang bergelombang mempunyai nilai hambur balik 13824 mV-23680 mV dan pasir 8832 mV-13312 mV, tekstur riak sedimen dengan nilai hambur balik 17792 mV-32640 mV, tekstur dasar laut akibat aktivitas pengerukan, pada tekstur area kerukan nilai hambur balik berkisar 8000 mV-19330 mV dan pada tekstur area gundukan sebesar 32640 mV, tekstur singkapan batuan dan sedimen dengan dua tekstur yang berbeda pada singkapan batuan memiliki nilai hambur balik 7680 mV-9984 mV dan 14845 mV- 23552 mV serta pada bagian sedimen memiliki nilai hambur balik 5376 mV-9472 mV. Hasil analisis karakteristik sinyal menggunakan transformasi wavelet umumnya mendefinisikan lokasi puncak maupun lembah dari grafik hambur balik nilai amplitudo pada masing-masing tekstur. Pada puncak magnitudo dari setiap tekstur menghasilkan koefisien wavelet dengan intensitas warna merah menunjukkan tekstur dasar laut yang lebih kasar, kompleks, dan padat, sedangkan tekstur dasar laut yang relatif datar dan material fisiknya halus memiliki nilai magnitudo yang rendah ditunjukkan warna biru.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Institut Pertanian Bogor)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcMarine science technologyid
dc.subject.ddc2015id
dc.titlePemrosesan Citra Sinyal Hambur Balik Tekstur Dasar Laut Pada Alur Masuk Pelabuhan Benoa Menggunakan Side Scan Sonar (C-MAX CM2)id
dc.title.alternativeBackscatter Signal Image Processing of Seabed Texture on Benoa Harbour Entrance Using Side Scan Sonar (C-MAX CM2)id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordBackscatter; Geometricid
dc.subject.keywordRadiometricid
dc.subject.keywordSide Scan Sonarid
dc.subject.keywordTextureid
dc.subject.keywordWaveletid
dc.subject.keywordBlue colourid
dc.subject.keywordSignal imageid
dc.subject.keywordAutomatic gain controlid
dc.subject.keywordTransformasi waveletid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record