View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Mathematics and Natural Sciences
      • UT - Statistics and Data Sciences
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Mathematics and Natural Sciences
      • UT - Statistics and Data Sciences
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Model pendugaan oksigen terlarut di tiga stasiun waduk Cirata

      Thumbnail
      View/Open
      Fultext (691.1Kb)
      Date
      2000
      Author
      Sulvianti, Itasia Dina
      Kurnia, Ana
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Keadaan kualitas air khususnya O₂ terlarut sangat menentukan kesuburan suatu perairan. bertujuan untuk mendapatkan deskripsi tentang keadaan kualitas air di 3 stasiun Waduk Cirata dan mengetahui model pendugaan O2 terlarut di tiap kedalaman pada waktu pagi dan siang hari. Hasil analisis menunjukkan bahwa kedalaman sangat berpengaruh pada kondisi O terlarut. Model persamaan regresinya sebagai berikut: y 2.53-0.138 X+ 0.00394 X2 -0.341 D; -0.22 D₂+0.259 D₁ dengan X adalah kedalaman, D,&D, peubah dummy untuk tempat (D, Maleber,D₂ = Maniis), D₁ = peubah dummy untuk waktu (D, siang hari). Semakin bertambahnya kedalaman, O₂ terlarut semakin rendah mengikuti fungsi kuartik. Konsentrasi O₂ terlarut lebih banyak pada siang hari dibandingkan pada pagi hari. Keadaan ini dikarenakan proses fotosintesis yang memproduksi O₂ terlarut berlangsung pada siang hari. Konsentrasi O, terlarut terbanyak ditemukan pada stasiun Jangari, keadaan ini dimungkinkan karena letak Jangari di inlet (tempat masuknya air) dimana O₂ terlarut belum banyak dimanfaatkan oleh organisme akuatik. Sedangkan letak Maleber yang berada di tengah, konsentrasi O₂ terlarutnya lebih sedikit dibandingkan Maniis yang letaknya dekat outlet (tempat keluarnya air). Hal ini dikarenakan jumlah KJA (Keramba Jaring Apung) antara Jangari dan Maleber lebih padat dibandingkan jumlah KJA di Maniis sehingga O2 terlarut pada Maniis lebih sedikit dimanfaatkan oleh organisme akuatik.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132299
      Collections
      • UT - Statistics and Data Sciences [2260]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository