Model pendugaan oksigen terlarut di tiga stasiun waduk Cirata
Abstract
Keadaan kualitas air khususnya O₂ terlarut sangat menentukan kesuburan suatu perairan. bertujuan untuk mendapatkan deskripsi tentang keadaan kualitas air di 3 stasiun Waduk Cirata dan mengetahui model pendugaan O2 terlarut di tiap kedalaman pada waktu pagi dan siang hari.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kedalaman sangat berpengaruh pada kondisi O terlarut. Model
persamaan regresinya sebagai berikut:
y 2.53-0.138 X+ 0.00394 X2 -0.341 D; -0.22 D₂+0.259 D₁
dengan X adalah kedalaman, D,&D, peubah dummy untuk tempat (D, Maleber,D₂ = Maniis), D₁ = peubah dummy untuk waktu (D, siang hari).
Semakin bertambahnya kedalaman, O₂ terlarut semakin rendah mengikuti fungsi kuartik. Konsentrasi O₂ terlarut lebih banyak pada siang hari dibandingkan pada pagi hari. Keadaan ini dikarenakan proses fotosintesis yang memproduksi O₂ terlarut berlangsung pada siang hari.
Konsentrasi O, terlarut terbanyak ditemukan pada stasiun Jangari, keadaan ini dimungkinkan karena letak Jangari di inlet (tempat masuknya air) dimana O₂ terlarut belum banyak dimanfaatkan oleh organisme akuatik. Sedangkan letak Maleber yang berada di tengah, konsentrasi O₂ terlarutnya lebih sedikit dibandingkan Maniis yang letaknya dekat outlet (tempat keluarnya air). Hal ini dikarenakan jumlah KJA (Keramba Jaring Apung) antara Jangari dan Maleber lebih padat dibandingkan jumlah KJA di Maniis sehingga O2 terlarut pada Maniis lebih sedikit dimanfaatkan oleh organisme akuatik.