dc.description.abstract | Pada dekade terakhir ini, permintaan terhadap a-amilase untuk keperluan industri semakin meningkat dan bervariasi. Untuk mendapatkan mikrob-mikrob penghasil c-amilase, maka usaha isolasi terus dilakukan dari tempat-tempat yang berpotensi
Sehubungan dengan hal tersebut, maka sebanyak 35 bakteri amilolitik yang mampu menghasilkan - amilase asal limbah cair tapioka dari Kedung Halang dan Cimahpar, Bogor telah diisolasi. Aktivitas amilolitik tertinggi terdapat pada isolat KH.9.4. dengan indeks amilolitik (IA) 2.1. Setelah diidentifikasi isolat ini diketahui sebagai B. firmus dan merupakan bakteri alkalotoleran Bacillus firmus KH 9.4 menunjukkan aktivitas spesifik a-amilase maksimum sebesar 1.05 U/ml setelah dikultivasi pada media cair selama 15 jam. Aktivitas a-amilase maksimum dengan substrat pati tapioka terjadi pada pH 6, suhu 80°C dan relatif stabil selama 6 jam inkubasi tanpa substrat. Penambahan kation divalen (Ca Co. Fe, Cu, Zn dan Mg) dengan konsentrasi masing-masing 10 mM memberi pengaruh yang berbeda-beda terhadap aktivitas a-amilase B. firmus KH.9.4. Kation Ca. Co. Fe dan Zn sedikit menghambat, Cu menghambat kuat dengan nilai 90.1%, sedangkan Mg mampu meningkatkan aktivitas a-amilase B. firmus KH.9.4 sebesar 22.6% Penambahan etilendiamintetraasetat (EDTA) pada enzim ini memberi pengaruh yang sama yaitu penghambatan. Penghambatan yang diberikan EDTA pada konsentrasi EDTA 1. 5 dan 10 mM masing-masing sebesar 2.1%, 2.3% dan 6.5%. | id |