Hematuria akibat asam jengkolat pada marmut (Guinea pig)
View/ Open
Date
2000Author
Noviendri, Dedi
Girindra, Aisjah
Bintang, Maria
Metadata
Show full item recordAbstract
Asam jengkolat merupakan asam amino yang terdapat bebas dalam buah jengkol yang letaknya tersebar rata dalam buah jengkol, tidak tertimbun di bagian tertentu, ikut termakan bila memakan buah jengkol. Ganggguan keracunan jengkol berasal dari kandungan asam jengkolat yang terdapat dalam buahnya. Jumlah asam jengkolat yang ikut termakan tidak dapat dikurangi dengan cara menghindari memakan bagian-bagian tertentu dari buahnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan adanya hematuria akibat asam jengkolat pada marmut. Asam jengkolat diekstrak dari buah jengkol tua dan segar. Ekstrak buah jengkol berupa serbuk kristal asam jengkolat yang berwarna putih diperoleh sebanyak 1,1117 g. Serbuk kristal asam jengkolat ini sebelum dicekokkan pada marmut dilakukan beberapa pengujian terlebih dahulu yaitu, uji ninhydrin, uji belerang, uji kromatografi lapis tipis (KLT) dengan eluen butanol, asetat, air dengan perbandingan 4: 1:1, dan uji kelarutan dalam air. Dari uji-uji tersebut terbukti bahwa, asam jengkolat memberikan reaksi yang positif dengan uji ninhydrin dengan memberikan hasil warna visualisasi coklat keunguan, membentuk endapan hitam PbS pada uji belerang, memiliki Rf sebesar 0,30 dan sulit larut dalam air dengan daya larut sebesar 1,02 g asam jengkolat dalam 1 liter air pada suhu 30°C. Kemudian serbuk kristal asam jengkolat ini dicekokkan pada marmut dengan berbagai dosis yaitu, 0, 1, 4, 8 dan 14 dosis standar (g asam jengkolat/ 100 g berat badan marmut). Penentuan hematuria akibat asam jengkolat dilakukan pada jam ke- 0. 1, 2, 3 sampai jam ke-8 dengan menggunakan mikroskop.
Respon hematuria akibat pemberian asam jengkolat mengalami kenaikan dengan semakin naiknya
jumlah dosis asam jengkolat, mulai dari dosis 1. 4. 8 dan 14 dosis standar jumlah eritrosit meningkat secara teratur, yaitu 19 eritrosit/LPB. 22 eritrosit/ LPB, 27 eritrosit/ LPB dan 37 eritrosit/ LPB. Pemberian asam jengkolat dengan dosis yang berbeda memberikan respon hematuria yang berbeda nyata (p<0,01) pada marmut. Kemudian rataan jumlah eritrosit (respon hematuria) meningkat tajam pada jam ke-4 untuk setiap dosis, dan mengalami penurunan pada jam ke-5 dan ke-6. Dari pemeriksaan urin secara mikroskopis terhadap adanya hematuria dan adanya kristal asam jengkolat memberikan nilai (p>0.01), artinya tidak ada asosiasi antara adanya kristal asam jengkolat. Ini menunjukkan bahwa kristal asam jengkolat bukan penyebab hematuria pada marmut yang diberi asam jengkolat.
Collections
- UT - Chemistry [2034]