Prosedur statistika untuk penentuan kerapatan jejaring penakar hujan : Studi kasus untuk Jawa Barat
View/ Open
Date
2000Author
Yuniawan, Erwin
Sadik, Kusman
Boer, Rizaldi
Metadata
Show full item recordAbstract
Data iklim adalah masukan yang sangat penting dalam perencanaan kegiatan pertanian. Kerapatan dan penempatan dari jejaring penakar hujan adalah desain yang sangat penting untuk mengisi derajat keakuratan dari jejaring penakar hujan yang diperlukan. Tujuan yang ingin dicapai adalah menentukan desain dan kerapatan minimum jejaring penakar hujan wilayah.
Dalam penelitian ini data curah hujan wilayah Jawa Barat diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika Jakarta. Keragaman curah hujan wilayah digambarkan dengan model semivariogram berdasarkan Analisis Komponen Utama dan Analisis Gerombol serta pemilihan kombinasi peubah geografis yang terbaik dalam hal ini long-alt. Konsep jarak yang dipakai adalah jarak Euklidian. Parameter model semivariogram diduga dengan metode iteratif Marquardt. Berdasarkan model semivariogram data dibangkitkan dengan metode Kriging. Penentuan desain kerapatan jejaring penakar hujan berdasarkan uji-t dan pola garis isohyet dari data hasil bangkitan.
Analisis gerombol K-rataan membagi wilayah Jawa Barat menjadi lima wilayah. Bentuk model semivariogram didominasi dengan model linier dan spherical. Hasil pengujian dengan uji-t menghasilkan bahwa penggunaan satu stasiun untuk wilayah barat, timur dan tengah untuk setiap selang jarak euklidian sudah memberikan hasil yang relatif hampir sama dengan semua stasiun Sedangkan utara dan selatan menggunakan dua stasiun untuk setiap selang jarak. Selang jarak yang
dipakai adalah 2 km. Perbandingan antara garis isohyet hasil reduksi dan semua stasiun hasil pengujian memperlihatkan pola yang hampir sama.