Show simple item record

dc.contributor.advisorHerawati, Tin
dc.contributor.advisorKrisnatuti, Diah
dc.contributor.authorNoviani, Irmalia
dc.date.accessioned2023-11-13T23:50:33Z
dc.date.available2023-11-13T23:50:33Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131978
dc.description.abstractIndonesia mulai memasuki fenomena populasi menua atau ageing population yang ditandai oleh peningkatan jumlah lansia yang signifikan. Lansia yang tinggal dalam keluarga tiga generasi memiliki persentasi tertinggi dibanding lansia yang tinggal bersama pasangan, tinggal sendiri dan lainnya. Generasi tengah yang hidup diantara orang tua lansia dan anak identik dengan keluarga sandwich sebagai keadaan suami istri yang terjepit untuk menanggung hidup anak dan orang tua lansia secara bersamaan. Tantangan yang dialami keluarga sandwich erat kaitannya dengan ketahanan keluarga yang menggambarkan kemampuan keluarga untuk bertahan dalam kondisi sulit. Beberapa faktor yang memengaruhi ketahanan keluarga adalah tekanan ekonomi, strategi koping, dan dukungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis karakteristik keluarga, tekanan ekonomi, strategi koping, dukungan sosial, dan ketahanan keluarga pada keluarga sandwich di Kota Bogor, (2) menganalisis hubungan antara karakteristik keluarga, tekanan ekonomi, strategi koping, dukungan sosial, dengan ketahanan keluarga, (3) menganalisis pengaruh tekanan ekonomi, strategi koping dukungan sosial terhadap ketahanan keluarga. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional study menggunakan desain deskriptif kuantitatif. Pengambilan data primer dilakukan dari bulan Maret sampai Mei 2023. Unit analisis adalah unit keluarga dengan jumlah contoh sebanyak 120 keluarga, dipilih secara purposive dengan kriteria keluarga yang memiliki anak dan tinggal bersama orang tua lansia. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive di Kota Bogor yang diwakili oleh dua kecamatan sebagai kecamatan dengan jumlah lansia paling banyak yaitu Kecamatan Bogor Barat yang diwakili oleh Kelurahan Situ Gede dan Menteng, dan Kecamatan Bogor Selatan yang diwakili oleh Kelurahan Rancamaya dan Mulyaharja. Pengambilan contoh dilakukan dengan teknik snowball melalui informasi dari kader posbindu dan rekomendasi berantai dari responden sebanyak 30 keluarga dari setiap kelurahan. Data primer diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Terdapat lima kuisioner dalam penelitian ini yaitu tekanan ekonomi objektif, tekanan ekonomi subjektif, strategi koping, dukungan sosial dan ketahanan keluarga. Pengolahan data menggunakan Microsoft Excel, SPSS dan Smart PLS untuk menganalisis deskriptif, hubungan antar variabel dan uji pengaruh. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata usia suami 40,61 tahun dan istri 36,39 tahun. Pendidikan suami dan istri rata-rata lulusan SMP dengan status pekerjaan suami sebagian besar sebagai buruh dan istri sebagai ibu rumah tangga. Pendapatan perkapita lebih dari setengahnya berada dibawah batas kemiskinan Kota Bogor sebesar Rp 571.734 per kapita per bulan. Usia lansia yang tinggal bersama keluarga rata-rata berusia 70 tahun dan keluarga sandwich rata-rata memiliki dua orang anak. Tekanan ekonomi objektif keluarga terkategori rendah yang ditandai oleh sebagian besar keluarga tidak memiliki cicilan utang dan tidak memiliki beban biaya rumah karena status kepemilikan rumah 60,8 persen milik orang tua lansia.Tekanan ekonomi subjektif keluarga sebagian besar terkategori rendah yang ditandai oleh lebih dari setengah keluarga tidak merasa masalah keuangan mengganggu hubungan dengan orang lain dan hampir setengahnya keluarga tidak pernah merasa kesulitan dalam membayar biaya kesehatan karena ditanggung BPJS gratis dari pemerintah. Strategi koping keluarga sebagian besar terkategori rendah yang ditunjukkan oleh rendahnya usaha keluarga dalam menambah pendapatan maupun mengurangi pengeluaran. Dukungan sosial sebagian besar terkategori rendah yang ditunjukan oleh rendahnya dukungan dari keluarga besar, teman atau tetangga dan orangtua lansia. Ketahanan keluarga terkategori sedang artinya keluarga memiliki kemampuan yang cukup untuk bertahan dalam menghadapi kesulitan. Hasil uji hubungan menemukan adanya hubungan negatif signifikan antara lama pendidikan suami, pendapatan per kapita dengan tekanan ekonomi objektif dan subjektif artinya semakin tinggi tingkat pendidikan suami dan pendapatan perkapita maka tekanan ekonomi objektif dan subjektif semakin rendah. Jumlah anak dan strategi koping saling berhubungan positif signifikan artinya semakin banyak anak maka semakin tinggi strategi koping yang dilakukan keluarga. Pendidikan suami, pendidikan istri dan pendapatan perkapita berhubungan positif signifikan dengan ketahanan keluarga artinya semakin tinggi pendidikan suami istri dan pendapatan per kapita maka semakin tinggi ketahanan keluarga. Hasil uji pengaruh menemukan bahwa ketahanan keluarga dipengaruhi langsung secara negatif signifikan oleh tekanan ekonomi objektif dan subjektif artinya ketahanan keluarga akan mengalami peningkatan jika keluarga mengalami tekanan ekonomi yang rendah. Ketahanan keluarga juga dipengaruhi langsung secara positif signifikan oleh strategi koping dan dukungan sosial artinya semakin tinggi strategi koping dan dukungan sosial keluarga maka akan berpengaruh terhadap peningkatan ketahanan keluarga. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, saran yang dapat diberikan antara lain; (1) Bagi akademisi bisa dilakukan penelitian lanjutan dari keluarga sandwich dengan ekonomi menengah ke atas dan istri bekerja (2) Bagi keluarga perlu dimotivasi untuk meningkatkan strategi koping dan dukungan sosial untuk meningkatkan ketahanan keluarga (3) Bagi lembaga terkait misalnya posbindu atau posyandu agar mengadakan pertemuan khusus bagi keluarga yang memiliki anak dan hidup bersama lansia untuk memberikan sosialisasi tentang usaha meningkatkan ketahanan keluarga sandwich. Kata kunci: Dukungan Sosial, Keluarga Sandwich, Ketahanan Keluarga, Strategi Koping, Tekanan Ekonomi  id
dc.description.abstractIndonesia is starting to enter the aging population phenomenon, which is characterized by a significant increase in the number of elderly people. Elderly who live in a family of three generations have the highest percentage compared to the elderly who live with a partner, live alone and others. The middle generation living between elderly parents and children is synonymous with the sandwich family as a situation where husband and wife are squeezed to support the lives of children and elderly parents simultaneously. The challenges experienced by the sandwich family are closely related to family resilience which illustrates the family's ability to survive in difficult conditions. Several factors that influence family resilience are economic pressure, coping strategies, and social support. This study aims to (1) analyze family characteristics, economic pressure, coping strategies, social support, and family resilience in sandwich families in the city of Bogor, (2) analyze the relationship between family characteristics, economic pressure, coping strategies, social support, and resilience family, (3) analyze the effect of economic pressure, social support coping strategies on family resilience. This research is a cross sectional study using a quantitative descriptive design. Primary data collection was carried out from March to May 2023. The unit of analysis is the family unit with a total sample of 120 families selected purposively with the criteria of families who have children and live with elderly parents. The selection of research locations was carried out purposively in Bogor City represented by the two sub-districts with the highest number of elderly, namely West Bogor Sub-District represented by Situ Gede and Menteng Sub-Districts, and South Bogor Sub-District represented by Rancamaya and Mulyaharja Sub- Districts. Sampling was carried out using the snowball technique using information from posbindu cadres and chain recommendations from 30 families from each village. Primary data was obtained through interviews using a questionnaire that had been tested for validity and reliability. There are five questionnaires in this study, namely objective economic pressure, subjective economic pressure, coping strategies, social support and family resilience. Data processing uses Microsoft Excel, SPSS and Smart PLS to analyze descriptively, the relationship between variables and test the effect of economic pressure, coping strategies, social support on family resilience. The results showed that the average age of the husband was 40.61 years and that of the wife was 36,39 years. The average education of husband and wife is junior high school graduates with the husband's employment status mostly as laborers and the wife as a housewife. Per capita income is more than half below the Bogor City poverty limit of 571,734 per capita per month. The average age of elderly people living with their families is 70 years old. The average sandwich family has two children of school age. The objective economic pressure of the family was found to be in the low category, which was indicated by the fact that most families did not have debt repayments and did not have to pay for housing costs because 60.8 percent of the home ownership status belonged to elderly parents. The subjective economic pressure of the family is also in the low category because more than half of the families do not feel that financial problems interfere with relationships with other people and almost half of the families never experience difficulties in paying for health expenses because they are covered by the free BPJS from the government. Most of the family coping strategies are in the low category, which is indicated by the low family effort in increasing income and saving. Social support is also mostly in the low category as indicated by the low support from extended family, friends or neighbors and from elderly parents. Family resilience is in the moderate category, meaning that the family has sufficient ability to survive in the face of adversity. The results of the relationship test found a significant negative relationship between the length of husband's education, per capita income and objective and subjective economic pressures, meaning that the higher the level of education and per capita income, the lower the objective and subjective economic pressures. The number of children and coping strategies also have a significant positive relationship, meaning that the more children, the higher the coping strategies used by the family. Husband's education, wife's education and per capita income also have a significant positive relationship with family resilience, meaning that the higher the husband and wife's education and per capita income, the higher the family resilience. The results of the influence test found that family resilience was directly and significantly negatively affected by objective and subjective economic pressures, meaning that family resilience would increase if families experienced low economic pressure. Family resilience is also positively and significantly affected directly by coping strategies and social support, meaning that the higher the coping strategy and family social support, the higher the family resilience. Based on the results obtained from this study, suggestions that can be given include; (1) For academics, follow-up research can be carried out from families with middle to upper economic conditions and working wives (2) For sandwich families, they need to be motivated to improve coping strategies and social support to increase family resilience (3) For related institutions, such as posbindu or posyandu, to hold a special meeting for families who have children and live with the elderly to provide socialization about efforts to increase the resilience of sandwich families. Keywords: Coping Strategies, Economic Pressure, Family Resilience, Sandwich Family, Social Support.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis Tekanan Ekonomi, Strategi Koping, Dukungan Sosial, dan Ketahanan Keluarga pada Keluarga Sandwich di Kota Bogorid
dc.title.alternativeAnalysis of Economic Pressure, Coping Strategies, Social Support, and Family Resilience in Sandwich Families in Bogor Cityid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordCoping Strategiesid
dc.subject.keywordEconomic Pressureid
dc.subject.keywordFamily Resilienceid
dc.subject.keywordSandwich Familyid
dc.subject.keywordSocial Supportid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record