Analisis Kinerja Ekspor CPO/KPO Indonesia di Pakistan
Abstract
Tujuan skripsi ini adalah untuk menganalisis daya saing CPO/KPO Indonesia di Pakistan dan seberapa besar pengaruh efek daya saing terhadap kinerja ekspor CPO/KPO Indonesia di Pakistan. Pakistan adalah negara pengimpor CPO terbesar di keempat setelah India, UE dan China. Hampir 93% dari total impor minyak nabati Pakistan adalah CPO. Namun potensi permintaan CPO/KPO Pakistan yang sedemikian besar belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh Indonesia. Hal ini terlihat dari jumlah ekspor CPO/KPO Indonesia di Pakistan yang hanya memberikan kontribusi sebesar 23% dari keseluruhan impor CPO di Pakistan. Padahal, Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang tidak dimiliki negara lainnya terutama dibandingkan Malaysia seperti ketersediaan lahan yang luas, biaya produksi yang murah, dan produktivitas ekstrak TBS menjadi CPO tinggi.
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data sekunder dari Kedutaan Besar Pakistan di Jalan Lembang No. 10, BPS, Deperindag dan hasil riset maupun tulisan-tulisan yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Data-data tersebut meliputi dokumen-dokumen Kedubes Pakistan (White Paper of Pakistan), data ekspor- impor, produksi, konsumsi, harga, dan data-data yang berhubungan dengan perdagangan luar negeri Indonesia dengan Pakistan terutama perdagangan CPO/KPO.
Metode analisis yang digunakan menggunakan metode kuantitatif. Metode
kuantitatif yang digunakan adalah peramalan, metode analisis keunggulan-komparatif
(Revealed Comparative Advantage-RCA) dan metode analisis pangsa pasar konstan (Constant Market Share Analysis-CMSA). Analisa keunggulan komparatif (RCA) digunakan untuk mengetahui daya saing CPO/KPO Indonesia di Pakistan, sedangkan analisa CMSA untuk mengetahui seberapa besar pengaruh efek total impor Pakistan, efek permintaan CPO Pakistan dan efek daya saing terhadap pertumbuhan ekspor CPO/KPO Indonesia.
Berdasarkan perhitungan RCA dapat diketahui bahwa Indonesia mempunyai daya saing pada komoditi CPO/KPO yang bervariasi. Hal ini dikarenakan jumlah ekspor CPO/KPO Indonesia mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Secara umum, daya saing komoditi CPO/KPO Indonesia di Pakistan cenderung tinggi…dst
