Studi penerapan beberapa teknik persiapan lahan pada sistem tanam campuran dan monokultur budidaya jagung (Zea mays L.) dan Kedelai (Glycine max (L.) Merill)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh teknik persiapan lahan dan sistem tanam terhadap pertumbuhan dan produksi jagung dan kedelai serta dinamika populasi gulma. Penelitian dilaksanakan di lahan Station Penelitian dan Pengembangan Novartis Crop Protection di Cikampek, Jawa Barat mulai bulan Maret - Agustus 2000.
Percobaan dilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) sebagai rancangan lingkungan dan rancangan petak terpisah (Split Plot Design) yang terdiri dari dua faktor. Petak utama yaitu teknik persiapan lahan (T) yaitu olah tanah sempurna (T1), Tanpa olah tanah + glifosat 6 l/ha (T2), Tanpa olah tanah + paraquat 3 l/ha (T3), Olah tanah minimum + glifosat (T4), Olah tanah bermulsa (Ts). Anak petak yaitu sistem tanam (P) yaitu monokultur kedelai (P1), monokultur jagung (P2), dan sistem tanam campuran jagung dan kedelai (P3). Dengan demikian percobaan ini terdiri dari 15 kombinasi perlakuan setiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali, sehingga dalam percobaan ini terdapat 45 satuan percobaan.
Hasil penelitian menunjukan terjadinya perubahan komposisi, jumlah dan spesies gulma. Pada awal analisis vegetasi, jumlah gulma 23 spesies (3 gulma dominan), pada 4 minggu setelah tanam (MST) 28 spesies (5 gulma dominan), pada 8 MST 25 spesies (5 gulma dominan) dan pada analisis vegetasi akhir 24 spesies (5 gulma dominan). Perubahan spesies gulma ini diakibatkan karena kondisi lahan mengalami perubahan akibat adanya aktivitas pertanian, terutama
teknik persiapan lahan dan sistem tanam. Spesies gulma dominan adalah
Ageratum conyzoides, Digitaria ciliaris, Cyperus rotundus, Echinochloa colonum,
Eleusine indica, Cleome rutidospermae dan Ottochloa nodosa.
Pertumbuhan dan produksi kedelai dan jagung dipengaruhi oleh gulma
yang tumbuh pada petak percobaan yang digambarkan dengan nilai nisbah jumlah…dst