dc.description.abstract | Perairan Selat Bali merupakan suatu bentuk perairan yang relatif sempit, berbentuk corong, yang
menghubungkan Laut Flores di utara dengan Samudera Hindia di selatan, mulut selat yang menghadap Samudera Hindia lebih lebar, sehingga cenderung lebih dipengaruhi oleh massa air Samudera Hindia dibanding oleh massa air Laut Flores. Produktivitas perairan ini tinggi karena terjadi proses penaikan massa air (upwelling} mulai kira-kira bulan April sampai Oktober (Salijo, 1973 dalam
Merta, 1991 dan Burhanuddin dan Praseno, 1982).
Bentuknya yang sempit, memungkinkan terjadinya perubahan faktor oseanografi baik fisika, kimia
maupun biologi, apalagi didukung dengan perubahan musiman sehingga kondisi perairan pada kedua
musim tersebut jelaslah berbeda. Terjadinya perubahan faktor oseanografi ini akan berpengaruh
terhadap keadaan perikanan seperti penyebaran, kelimpahan, migrasi dan siklus hidup ikan yang
nantinya berakibat terhadap fluktuasi produksi perikanan di perairan tersebut
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) karakteristik beberapa parameter oseanografi di Selat
Bali beserta pola musimannya, (2) pola produksi sumberdaya ikan lemuru (Sardine/la lemuru) yang
didaratkan di PPI Muncar, Banyuwangi dan (3) hubungan antara kondisi oseanografi di Sela! Bali
dengan produksi ikan lemuru yang didaratkan di PPI Muncar, Banyuwangi.
Metode untuk analisa karakteristik oseanografi meliputi pengukuran secara langsung dan tidak
langsung. Secara langsung dilakukan untuk pengukuran suhu perairan dan dissolved oxygen. Secara
tidak langsung dilakukan untuk pengukuran salinitas, kadar fosfat dan kadar nitrat. Pengambilan
sampel air dibagi dalam 3 transek yang terdiri dari 18 stasiun. Sampel air diambil pada kedalaman O
m (permukaan}, 25 m, 50 m, 100 m dan 150 m. Metode yang digunakan untuk analisa pola produksi
lemuru meliputi pengumpulan data produksi ikan lemuru yang didaratkan di PPI Muncar, Banyuwangi selama periode 20 tahun (1975-1995). | id |