Pengaruh dosis pupuk N dan waktu penyisipan padi pada tumpangsari kedelai (Glycine max (L). Merr) dan padi (Oryza sativa L.) dalam sistem budidaya jenuh air
View/ Open
Date
2001Author
Israyani, Tuti
Ghulamahdi, Munif
Aziz, Sandra Arifin
Metadata
Show full item recordAbstract
Budidaya Jenuh Air (BJA) merupakan suatu cara penanaman dengan menjenuhi petak pertanaman, dan tinggi muka air tanahnya dipertahankan pada kedalaman tetap± 7.5-10 cm di bawah permukaan tanah. Budidaya Jenuh Air merupakan salah satu usaha ke arah ekstensifikasi pertanaman kedelai dengan memanfaatkan lahan seperti daerah rawa dan daerah pasang surut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis pupuk N yang optimal dan waktu penyisipan padi yang tepat untuk tumpangsari kedelai dan padi dalam sistem Budidaya Jenuh Air. Hipotesis yang dikemukakan pada penelitian ini adalah terdapat dosis pupuk N yang optimal terhadap pertumbuhan dan produksi pada tumpangsari kedelai dan padi dalam sistem Budidaya Jenuh Air, terdapat waktu penyisipan yang tepat terhadap pertumbuhan dan produksi pada tumpangsari kedelai dan padi dalam sistem Budidaya Jenuh Air dan terdapat interaksi antara dosis pupuk N yang optimal dengan waktu penyisipan padi yang tepat terhadap pertumbuhan dan produksi pada tumpangsari kedelai dan padi.
Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Sawah Baru, Darmaga Bogor dengan jenis tanah Latosol dari bulan Maret sampai Juli 2000. Bahan yang digunakan adalah kedelai varietas Wilis dan padi varietas IR-64.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial dengan empat kali ulangan. Faktor pertama adalah pupuk N,
terdiri dari empat taraf, yaitu O (NO), 45 (N1), 90 (N2) dan 135 kg N/ha (N3).
Faktor kedua adalah waktu penyisipan padi, yaitu bersamaan dengan
penanaman kedelai (TO) dan dua minggu setelah penanaman kedelai (T1).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk N meningkatkan
bobot kering akar padi, jumlah anakan/rumpun, bobot kering tajuk kedelai dan
bobot biji kedelai per petak pada saat panen, sedangkan waktu penyisipan padi 2
minggu setelah penanaman kedelai meningkatkan bobot kering akar padi. Bobot
biji kedelai per petak (3m²) tertinggi diperoleh sebesar 507.66 g atau 1692.2
kg/ha pada pemupukan N dengan dosis 135 kg/ha...dst