Hubungan nilai Volume Backscattering Strength (SV) dasar perairan dengan kandungan makrozoobenthos di Selat Malaka dan gugus Pulau Pari
Abstract
Substrat dasar perairan memiliki peranan yang sangat penting yaitu sebagai habitat bagi bermacam-macam biota, salah satunya adalah makrozoobenthos. Penelitian tentang habitat dasar perairan telah dilakukan menggunakan sidescan sonar, video bawah air, dan citra satelit oleh Kendrick et al. (2005) dalam Ryan et al. (2006). Penelitian tersebut mengandung penilaian kualitatif yang luas tentang distribusi habitat, tetapi kurang detail dalam penilaian kualitatif tetang komposisi substrat dasar perairan berdasarkan sampling fisik. Oleh karena itu penulis mencoba melakukan penelitian untuk dapat menganalisis tipe substrat dasar perairan dan habitat bentik berdasarkan sampling fisik (grab) dan secara akustik dengan mengunakan SIMRAD EY-60 dan SIMRAD EK-60. Tujuan penelitian ini adalah melihat hubungan kandungan makrozoobenthos pada dasar perairan dengan nilai volume backscattering strength (SV) dasar perairan dari berbagai tipe substrat. Penelitian ini menggunakan dua data dari Balai Riset Perikanan Laut (BRPL). Data yang pertama merupakan hasil survei pada bulan Juni 2008 di Selat Malaka. Data kedua diambil langsung di Perairan Gugus Pulau Pari dengan instrumen echosounder split beam SIMRAD EY-60. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Echoview 4.0. Klasifikasi dasar perairan dilakukan berdasarkan nilai SV. Analisis contoh sedimen di Perairan Gugus Pulau Pari dilakukan dengan menggunakan metode ayakan sedimen bertingkat dengan menggunakan tujuh fraksi (0,053 μm-1 mm) kemudian contoh makroozoobenthos diidentifikasi, sedangkan analisis contoh sedimen dan makrozoobenthos di Selat Malaka dilakukan oleh BRPL…