Show simple item record

dc.contributor.advisorAgusta, Herdhata
dc.contributor.authorHandoyo, Gani Cahyono
dc.date.accessioned2023-11-08T08:11:20Z
dc.date.available2023-11-08T08:11:20Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131197
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas pupuk NPK (16-20-29) pada tanaman caisim dan mengetahui dosis minimum dan optimum pupuk NPK (16-20-29). Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai bulan Desember 2007 yang berlokasi di kebun percobaan Pasir Sarongge, Kabupaten Cianjur dan laboratorium Ekofisiologi Faperta, IPB. Penelitian ini menggunakan bahan tanaman caisim varietas Christina. Model rancangan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) satu faktor. Perlakuan terdiri atas satu faktor yaitu dosis pupuk, dengan 10 taraf perlakuan yaitu pupuk NPK (16-20-29) dosis 0, 5.625, 11.125, 16.875, 22.5, 33.75, 45, 67.5 kg/ha dan dua pupuk pembanding Hyponex Hijau dan Gandasil D dosis 4.5 kg/ha. Percobaan diulang sebanyak 4 kali, sehingga terdapat 40 satuan percobaan. Aplikasi pupuk pada 6, 15 dan 31 HST dengan volume semprot 500 l/ha. Aplikasi pemupukan pupuk NPK (16-20-29) tidak berpengaruh nyata terhadap peubah tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun, indeks luas daun, bobot basah tajuk dan akar sampel, serta bobot panen ubinan. Bobot kering tajuk dan bobot kering akar berbeda nyata dimana bobot kering tajuk tertinggi pada dosis pupuk NPK (16-20-29) 33.75 kg/ha sedangkan bobot kering akar tertinggi pada dosis 5.625 kg/ha. Aplikasi pupuk daun dosis 22.5 kg/ha dan 33.75 kg/ha (konsentrasi 15 g/l dan 20 g/l) memberikan hasil yang mendekati atau lebih tinggi pada setiap peubah yang diamati daripada pupuk pembandingnya. Dosis pupuk NPK (16-20-29) 22.5 kg/ha menghasilkan panen tertinggi yaitu 7.26 ton/ha. Dosis optimum pupuk NPK (16-20-29) berdasarkan hasil panen adalah 46.75 kg/ha, sedangkan dosis optimum yang dapat memberikan keuntungan secara ekonomi yaitu berdasarkan B/C ratio adalah 28.125 kg/ha dan dosis minimum pada B/C ratio 1 atau Break Event Point (BEP) adalah 3.559 kg/ha.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.titleRespon tanaman caisim [Brassica chinensis] terhadap aplikasi pupuk NPK (16-20-29) di dataran tinggiid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordBogor Agricultural Universityid
dc.subject.keywordInstitut Pertanian Bogorid
dc.subject.keywordIPBid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record