Estimasi Carbon stock pada tegakan Rhizophora stylosa dengan menggunakan citra alos AVNIR-2: Studi kasus Gugus Pulau Pari, Kepulauan Seribu
View/ Open
Date
2010Author
Syahrinaldi, Steven
Kaswadji, Richardus
Agus, Syamsul Bahri
Metadata
Show full item recordAbstract
Peningkatan gas karbondioksida merupakan penyebab utama dari pemanasan global. Mangrove merupakan vegetasi yang hidup di daerah pesisir memiliki peran sebagai green carbon dan blue carbon mengingat vegetasi tersebut melakukan fotosintesis (menghilangkan kadar CO2 di atmosfer) dan juga menyimpan CO2 tersebut pada sedimennya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji estimasi stok karbon pada tegakan Rhizophora stylosa di gugusan Pulau Pari dengan menggunakan persamaan allometrik dan untuk melihat adanya korelasi stok karbon dengan karakteristik spektral citra ALOS AVNIR-2.
Penelitian berlokasi pada gugus Pulau Pari Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 3 Juli – 6 Juli 2009 di Pulau Burung, Pulau Kongsi, Pulau Tengah, dan Pulau Pari. Metode pengukuran karbon pada tingkat plot adalah metode allometrik yang mengambil data diameter pohon dan kerapatan pohon (wood denstity) untuk pengukuran biomassa khusus pada Rhizhophora spp. mengacu pada Fromard et al. (1998), persamaan umum biomassa mangrove Komiyama et al. (2005), dan persamaan umum biomassa mangrove Chavee et al. (2005), yang kemudian dikonversi menjadi karbon berdasarkan ketentuan yang ada. Sementara, metode yang digunakan untuk menghitung kerapatan mangrove berdasarkan penginderaan jauh adalah nilai Normalized Difference Vegetation Index (NDVI).
Berdasarkan metode allometrik hasil pengukuran karbon stok pada 16 stasiun berkisar antara 136,57 – 1112,91 kg/10 m2 (persamaan Fromard et al.); 205,72 – 1542,69 kg/10 m2; (persamaan Komiyama et al.); dan 283,67 – 2720,10 kg/10 m2 (persamaan Chavee et al). Sementara, kisaran nilai NDVI adalah 0,16 – 0,74. Berdasarkan analisis hubungan antara total luas basal dan jumlah carbon stock pada setiap plot diketahui koefisien determinasi dari ketiga persamaan secara berturut – turut adalah 0,953; 0,971; dan 0,907. Hal ini menunjukan adanya korelasi kuat antara luas basal dengan jumlah carbon stock, yaitu semakin besar total luas basal, akan semakin besar pula kemampuan mangrove untuk menyimpan karbon. Sementara, antara nilai NDVI dengan carbon stock memiliki koefisien determinasi 0,042; 0,048; dan 0,031. Nilai koefisien determinasi ini menunjukan bahwa tidak adanya hubungan yang erat antara nilai NDVI dengan carbon stock. Hal ini dikarenakan .
Hubungan antara NDVI dengan total luas basal juga memiliki koefisien determinasi 0,067. Nilai tersebut mengartikan bahwa antara NDVI dan total luas basal pohon hanya memiliki korelasi 0,2588. Kecilnya nilai koefisien korelasi mengartikan bahwa antara NDVI dan total luas basal pohon tidak memiliki korelasi yang kua.