Pendugaan data hilang menggunakan metode ordinary kriging: studi kasus data curah hujan Kabupaten Indramayu
View/ Open
Date
2010Author
Khoerudin, Mohamad
Mattjik, Ahmad Ansori
Djuraidah, Anik
Metadata
Show full item recordAbstract
Curah hujan merupakan faktor utama di berbagai sektor kehidupan khususnya dalam bidang
pertanian. Curah hujan merupakan unsur iklim yang mempunyai keragaman paling besar baik
dalam skala ruang maupun skala waktu. Stasiun-stasiun penakar curah hujan telah dibangun untuk
memantau dan mengetahui pola curah hujan dari waktu ke waktu. Stasiun penakar curah hujan
pada beberapa waktu tertentu ada yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini
menyebabkan penelaahan curah hujan untuk perencanaan pertanian menjadi kurang akurat karena
data tidak lengkap atau dalam statistika dikenal dengan istilah data hilang. Data hilang ini dapat
diduga menggunakan metode Kriging dengan memanfaatkan model semivariogram. Dalam
penelitian ini dikaji penerapan salah satu metode Kriging yaitu Ordinary Kriging untuk pendugaan
data hilang curah hujan. Penelitian ini dilakukan untuk data curah hujan bulanan tahun 1998 di 31
stasiun penakar curah hujan Kabupaten Indramayu. Model semivariogram yang disusun dari 31
stasiun yang diamati sudah dapat menggambarkan keragaman curah hujan bulanan di Kabupaten
Indramayu pada tahun 1998. Pola semivariogram mengikuti model polinomial, linear, dan power
law dengan nilai koefisien determinasi (R2) berkisar antar 76% sampai 98%. Hasil validasi model
menunjukkan bahwa dugaan yang dihasilkan relatif menyimpang dari nilai aktualnya. Hal ini
disebabkan oleh model semivariogram yang tidak menunjukkan peningkatatan keragaman curah
hujan dengan semakin meningkatnya jarak antar stasiun. Galat relatif pendugaan akan meningkat
seiring dengan meningkatnya persen kehilangan data. Model Semivariogram tidak dapat
digeneralisasi untuk pendugaan pada tahun lainnya.