dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemupukan nitrogen terhadap pertumbuhan tanaman bambu betung (Dendrocalamus asper) dan bambu andong (Gigantochloa pseudoarundinacea).
Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Palalangon, Kampus IPB Darmaga dengan ketinggian tempat 250 m di atas permukaan laut. Penelitian dimulai pada bulan Februari sampai September 1995.
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor. Faktor pertama adalah jenis bambu, yang terdiri dari bambu betung dan bambu andong. Faktor kedua adalah dosis pemupukan N, dengan 4 taraf, yaitu dosis 0, 45, 90 dan 135 kg N/ha. Dengan demikian terdapat 8 kombinasi perlakuan dengan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Setiap satuan percobaan terdiri dari 6 tanaman.
Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, lingkar buluh, jumlah buluh dan kandungan N daun.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa jenis bambu berpengaruh nyata pada peubah tinggi tanaman (4 MST), lingkar buluh (4 - 12 MST) dan jumlah buluh (10 24 MST). Bambu betung memiliki ukuran buluh (tinggi dan lingkar buluh) yang lebih baik dibandingkan dengan bambu andong, sedangkan bambu andong lebih baik dalam pertambahan jumlah buluh yang baru.
Dosis pemupukan N berpengaruh nyata pada semua peubah yang diamati, yaitu tinggi tanaman (12 24 MST), lingkar buluh (12 24 MST), jumlah buluh (12 24 MST) - dan kandungan N daun. Pada peubah tinggi tanaman, lingkar buluh dan jumlah buluh dosis pemupukan sebesar 45 kg N/ha sudah mampu memberikan tanggap yang tidak berbeda nyata dengan pemberian dosis yang lebih tinggi, sedangkan untuk peubah kandungan N daun, hanya pada pemberian dosis yang tertinggi (135 kg N/ha) yang menunjukkan peningkatan kandungan N secara nyata pada daun.
Interaksi antara jenis bambu dan dosis pupuk N hanya terjadi pada peubah jumlah buluh (14 22 MST). Jumlah buluh yang terbanyak dihasilkan oleh bambu andong pada dosis pemupukan 45 kg N/ha. | id |