Show simple item record

dc.contributor.advisorPurnamadewi, Yeti Lis
dc.contributor.authorShintauli, Theresia
dc.date.accessioned2023-11-06T08:53:48Z
dc.date.available2023-11-06T08:53:48Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130809
dc.description.abstractThailand, Indonesia, Malaysia dan Vietnam merupakan negara-negara pengekspor karet alam terbesar didunia. Tujuan ekspor karet alam keempat negara tersebut didominasi oleh China yang merupakan importir karet alam terbesar di dunia. China memiliki tren peningkatan konsumsi karet alam dari tahun ke tahun. Hal ini seaharusnya menjadi peluang bagi keempat negara untuk meningkatkan ekspor karet alamnya. Akan tetapi peningkatan konsumsi China tidak diikuti oleh peningkatan ekspor dari keempat negara. Ekspor keempat negara di China justru berfluktuatif. Begitu pula dengan pangsa pasar keempat negara di China. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengkaji kondisi umum pasar dan ekspor karet alam Thailand, Indonesia, Malaysia dan Vietnam ke China, (2) mendeskripsikan hubungan kinerja makro terhadap aliran perdagangan ekspor karet alam Thailand, Indonesia, Malaysia dan Vietnam ke China, dan (3) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi ekspor karet Thailand, Indonesia, Malaysia dan Vietnam ke China. Kajian kondisi umum pasar dan ekspor karet alam keempat negara pengekspor dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Begitu pula dengan eksplorasi hubungan kinerja makro yaitu variabel-variabel makro, yang digunakan untuk estimasi, terhadap aliran perdagangan ekspor karet alam. Eksplorasi ini dilakukan secara grafis. Setelah melakukan eksplorasi lalu dilakukan estimasi faktor-faktor yang memengaruhi aliran perdagangan ekspor karet alam keempat negara ke China dengan menggunakan analisis kuantitatif. Estimasi dilakukan dengan menggunakan gravity model dan metode regresi panel data. Penggunaan model ini bertujuan untuk mengestimasi faktor-faktor pendorong, penarik dan penghambat dalam aliran perdagangan. Kondisi umum pasar karet alam keempat negara pengekspor menunjukkan bahwa komposisi penawaran masing-masing negara didominasi oleh produksi. Sementara itu, komposisi permintaan karet alam keempat negara lebih didominasi oleh ekspor bruto. Hal ini berarti bahwa karet alam keempat negara lebih banyak diserap oleh pasar dunia dibandingkan pasar domestik. Diantara keempat negara pengekspor, Thailand merupakan negara dengan tingkat produksi karet alam tertinggi karena tingkat produktivitas lahannya tertinggi; sementara Indonesia memiliki luas lahan terluas, namun tingkat produktivitas lahannya terendah. Sedangkan kondisi umum ekspor karet alam menunjukkan bahwa pertumbuhan ekspor karet alam keempat negara ke China lebih tinggi daripada pertumbuhan ekspor karet alam keempat negara ke dunia. Hal ini disebabkan tingkat produksi di masing-masing negara jauh lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi domestiknya, selain itu juga karena tingginya permintaan karet alam China. Hasil estimasi menunjukkan faktor-faktor yang memengaruhi aliran perdagangan ekspor karet alam secara signifikan adalah GDP negara pengekspor, GDP China, harga ekspor karet alam dan jarak ekonomi. GDP negara pengekspor dan jarak ekonomi berpengaruh positif terhadap aliran perdagangan ekspor karet alam. Sementara GDP China dan harga ekspor karet alam berpengaruh negatif terhadap aliran perdagangan ekspor karet alam. Variabel GDP negara pengekspor dan harga ekspor karet alam menunjukkan arah yang sesuai dengan hipotesis. Sedangkan variabel GDP China dan jarak ekonomi menunjukkan arah yang tidak sesuai dengan hipotesis. Dari hasil estimasi tersebut dapat disimpulkan bahwa GDP negara pengekspor memberikan pengaruh yang paling besar terhadap aliran perdagangan ekpor karet alam keempat negara pengekspor ke China. Selain itu, dapat pula disimpulkan bahwa Vietnam merupakan negara pengekspor karet alam ke China paling potensial daripada ketiga negara lainnya. Variabel GDP keempat negara pengekspor adalah variabel yang paling besar memengaruhi aliran perdagangan karet alam ke China. Oleh sebab itu, untuk dapat meningkatkan aliran perdagangan ekspor karet alam, keempat negara perlu meningkatkan produksinya. Peningkatan produksi dapat dilakukan melalui peningkatan luas lahan yang ditanami, peremajaan tanaman karet dan penggunaan bibit karet klon unggul yang dapat tumbuh cepat dan produktif. Penggunaan bibit karet klon unggul sementara luas lahan konstan, dapat pula meningkatkan produktivitas lahan karet alam terutama bagi Indonesia yang memiliki produktivitas lahan terendah. Sementara itu harga ekspor karet alam memberikan pengaruh negatif terhadap aliran perdagangan ekspor karet alam. Akan tetapi harga ekspor karet alam yang rendah dapat menjadi disinsentif bagi produsen domestik untuk berproduksi. Oleh sebab itu, kebijakan minimum harga yang diterapkan oleh negara-negara anggota ITRC (International Tripartite Rubber Council) yaitu Thailand, Indonesia, Malaysia sudah tepat. Akan tetapi kebijakan ini belum diterapkan di Vietnam sehingga diharapkan Vietnam dapat menerapkan kebijakan minimum harga ekspor guna mendorong produksi dan ekspor.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEconomics and Development Studies - Economics and Development Studiesid
dc.titleAnalisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Aliran Perdagangan Ekspor Karet Alam Thailand, Indonesia, Malaysia dan Vietnam ke Chinaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordAliran Perdagangan Eksporid
dc.subject.keywordKaret Alamid
dc.subject.keywordGravity Modelvvvvvid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record