Pengaruh iba terhadap pertumbuhan akar brokoli (Brassica oleracea var.botrytis L.) dalam kultur in vitro dan produksinya setelah di lapang
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mencari konsentrasi IBA yang tepat untuk merangsang perakaran maksimal brokoli dalam kultur in vitro dengan menggunakan pucuk sebagai bahan tanaman.
Penelitian tahap perbanyakan dan pengakaran dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Tahap aklimatisasi serta penanaman di lapang dilakukan di Kebun Percobaan IPB Pasir Sarongge, Cipanas. Penelitian berlangsung dari bulan Januari 1994 sampai Januari 1995. Bahan tanaman yang digunakan adalah benih brokoli varietas Green Valiant dan Ever Green.
Pada tahap perkecambahan benih ditanam pada media MS 0. Perbanyakan tunas dilakukan pada media MS ditambah 0.1 mg/l NAA, 0.50 mg/l BAP, 2 mg/l Ca- pantotenat, dan 100 mg/l casein hidrolisat. Rancangan pada tahap pengakaran adalah RAL faktorial dengan dua faktor yaitu IBA dan varietas. Faktor IBA terdiri atas empat taraf yaitu 0.25, 0.50, 0.75, dan 1.00 mg/l. Faktor varietas terdiri atas dua taraf yaitu varietas Green Valiant dan Ever Green. Rancangan pada tahap penanaman di lapang adalah RAK dengan faktor tunggal yaitu asal bibit tanaman yang terdiri atas 9 asal bibit tanaman. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali dan setiap satuan percobaan terdiri atas 7 tanaman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses perkecambahan terjadi pada 7 hari setelah tanam. Dari 100 eksplan yang ditanam hingga 2 MST terdapat 95% eksplan asenik dan mampu berkecambah. Rata-rata jumlah tunas/eksplan yang diperoleh pada tahap perbanyakan tunas adalah 5.8 tunas
Peningkatan konsentrasi IBA dari 0.25 menjadi 0.75 mg/l cenderung meningkatkan persentase kultur berakar untuk kedua varietas. Jumlah akar yang terbentuk nyata dipengaruhi interaksi perlakuan IBA dan jenis varietas. Akar mulai terbentuk pada minggu ketiga. Perlakuan IBA 0.75 mg/l pada Green Valiant (PV₁) merupakan perlakuan yang menghasilkan persentase kultur berakar paling tinggi (77.50%) dan jumlah akar terbanyak (16.06 akar). Sedangkan persentase pembentukan akar yang terendah diamati pada Ever Green dengan IBA 0.25 mg/l. Pada 6 MST tidak dijumpai adanya akar yang hidup dari perlakuan IBA 0.25 mg/l ini.
Interaksi konsentrasi IBA dan jenis varietas nyata mempengaruhi panjang akar yang terbentuk. Pada varietas Green Valiant dibutuhkan IBA konsentrasi rendah (0.25 mg/l) untuk menghasilkan akar yang panjang sedangkan pada Ever Green dibutuhkan IBA konsentrasi tinggi (1.00 mg/l). Akar terpanjang dihasilkan oleh perlakuan IBA 0.25 mg/l pada Green Valiant (P,V₁) yaitu sepanjang 39.95 cm.
Pengaruh interaksi konsentrasi IBA dan jenis varietas nyata terhadap tinggi
tunas in vitro. Konsentrasi IBA 0.75 mg/l merupakan konsentrasi optimum yang
dibutuhkan untuk pemanjangan tunas kedua varietas...