Pengaruh intensitas naungan dan tingkat pemupukan selama aklimatisasi terhadap daya hidup dan kualitaas bibit setelah simulasi pengangkutan
Abstract
Percobaan ini bertujuan mengetahui pengaruh tingkat intensitas naungan dan pemupukan selama aklimatisasi terhadap daya hidup serta kualitas bibit Dracaena marginata Tricolor pada media arang sekam setelah mengalami simulasi penyangkutan. Percobaan dilakukan di kebun percobaan IPB Baranangsiang, Bogor dan di Kembang Asri, Rawamangun, Jakarta.
Tanaman yang digunakan adalah bibit Dracaena marginata Tricolor berumur lebih kurang 2.5 bulan. Media yang digunakan adalah arang sekam. Pupuk yang digunakan adalah Vitabloom dengan perbandingan 3N:1P205:1K₂0.
Percobaan disusun dengan menggunakan rancangan split plot yang terdiri dari dua faktor dengan tiga ulangan. Sebagai faktor pertama adalah intensitas naungan yang terdiri dari dua taraf, yaitu intensitas naungan 50% dan 70%. Faktor kedua adalah dosis pemupukan yang terdiri dari dua taraf yaitu 100 mg dan 200 mg per tanaman. tanaman dilakukan selama 8 minggu. Aklimatisasi Simulasi pengangkutan yang dilakukan yaitu berupa penyimpanan tanaman dalam ruang gelap dengan suhu 24°C selama 7 hari. Tahap penyembuhan dilakukan selama 6 minggu setelah penyimpanan.
Pengamatan dalam penelitian ini meliputi pertumbuhan canaman, penampilan tanaman, bentuk dan tingkat kerusakan yang terjadi, dan jumlah bibit yang mati.
Intensitas naungan 50% dan 70% selama periode aklimatisasi bibit Dracaena marginata Tricolor, tidak berbeda nyata dalam mempengaruhi peubah jumlah daun total dan daun gugur tanaman, penampilan fisik dan tingkat kerusakan
tanaman selama aklimatisasi dan di akhir penyimpanan, serta persentase tanaman hidup dan persentase tanaman terserang penyakit di akhir penyimpanan.
Dibandingkan intensitas naungan 70%, intensitas naungan 50% menghasilkan persentase tanaman hidup yang lebih tinggi dan persentase serangan penyakit yang lebih rendah pada akhir masa penyembuhan tanaman.
Tingkat pemupukan 100 mg/tanaman menghasilkan jumlah total daun lebih banyak pada akhir aklimatisasi, tanaman yang lebih tinggi serta persentase tanaman hidup lebih banyak pada akhir penyimpanan dibandingkan tingkat pemupukan 200 mg/tanaman.
Dari kedua taraf perlakuan intensitas naungan dan ke- dua tingkat pemupukan pada penelitian ini, diperoleh kombinasi perlakuan terbaik yaitu intensitas naungan 50% dan tingkat pemupukan 100 mg/tanaman.
Selama simulasi pengangkutan, tanaman mengalami beberapa bentuk kerusakan seperti mengalami pengeringan ujung- ujung daun, etiolasi dan pemucatan warna daun-daun muda.