View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Agriculture
      • UT - Agronomy and Horticulture
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Agriculture
      • UT - Agronomy and Horticulture
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Metode cangkok untuk perbanyakan bambu betung (Dendrocalamus asper Shultes f. Baker ex Heyne) dan bambu ampel (Bambusa vulgaris schrader ex Wendland)

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (1.584Mb)
      Date
      1997
      Author
      Nurhayati, R.Hera
      Rumawas, Fred
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Bambu betung merupakan bahan baku untuk konstruksi bangunan, jembatan dan barang kerajinan. Rebunguya terkenal paling enak dikonsumsi sebagai makanan. Bambu ampel lebih sering dimanfaatkan untuk pembuatan alat-alat rumah tangga, bahan baku kertas, kerajinan tangan, daunnya bisa dimanfaatkan sebagai pakan. Perbanyakan vegetatif yang sering dilakukan adalah setek batang dan setek cabang. Perbanyakan dengan cara cangkok belum banyak dilakukan Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Farming Systems, Darmaga dari bulan Februari 1996 sampai dengan Juli 1996. Tujuan percobaan adalah untuk mempelajari kemungkinan perbanyakan bambu dengan cangkokan dan pengaruh pengirisan terhadap keberhasilan cangkokan. Percobaan dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan. Faktor perlakuannya adalah jenis bambu dan cara pencangkokan. Jenis bambu yang digunakan adalah bambu betung (B) dan bambu ampel (B2). Cara pencangkokan yang dilakukan adalah tanpa irisan (I) dan dengan irisan (12). Bambu betung dan bambu ampel dapat diperbanyak dengan cara cangkok. Persentase cangkokau bertunas dari bambu betung dan bambu ampel adalah 56,67% dan 41,57%, sedangkan persentase jumlah cangkokan berakar sebesar 53,33% untuk bambu betung dan 68,33% untuk bambu ampel. Faktor pengirisan berpengaruh positif terhadap keberhasilan pertumbuhan perakaran dan pertunasan. Cangkokan bambu betung dan bambu ampel yang mendapat perlakuan pengirisan memiliki jumlah cangkokan yang bertunas dan berakar yang lebih tinggi daripada cangkokan yang tidak mendapat perlakuan pengirisan. Cangkokan yang mendapat perlakuan pengirisan memiliki persentase jumlah cangkokan bertunas dan berakar sebesar 60% dan 71,67%, sedangkan cangkokan tanpa perlakuan pengirisan hanya 38,33% bertunas dan 50% berakar Buluh bambu yang berumur satu tahun cenderung memiliki pertumbuhan perakaran yang lebih baik dibanding buluh bambu yang berumur lebih tua. Bambu hasil cangkokan yang ditanam di polibag memiliki persentase keberhasilan tumbuh yang tinggi yaitu 100% untuk bambu ampel dan 90,62% untuk bambu betung.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130639
      Collections
      • UT - Agronomy and Horticulture [7620]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository