dc.description.abstract | Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dan mendasar dalam
modal manusia. Terdapat komitmen-komitmen dunia yang menegaskan hal
tersebut, seperti Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam pasal 26
tentang Hak Asasi Manusia, World Declaration on Education for All and
Framework for Action to Meet Basic Learning Needs dalam pasal 3 oleh
UNESCO tahun 1990, dan tujuan butir kedua dalam Millenium Development
Goals. Namun, masih terdapat kesenjangan pendidikan antara negara-negara Asia
seperti pada pengeluaran publik untuk pendidikan dalam proporsi Produk
Domestik Bruto (PDB) dan nilai indeks pendidikan. Pentingnya pendidikan dan
masih adanya kesenjangan, membuat perlunya dilakukan penelitian mengenai
pendidikan khususnya terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara Asia.
Maka dari itu, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kondisi pertumbuhan
ekonomi dan perkembangan pendidikan negara-negara high income dan non high
income di Asia dan menganalisis pengaruh pendidikan terhadap pertumbuhan
ekonomi di negara-negara Asia.
Data yang digunakan adalah data panel dengan time series 2001-2009 dan
cross section 12 negara Asia yaitu Armenia, Azerbaijan, Indonesia, Israel, Jepang,
Kazakhstan, Republik Korea, Kirgistan, Malaysia, China Makau, Filipina, dan
Thailand. Metode yang digunakan adalah panel statis dengan model fixed effect
yang diboboti cross section weight dengan coefficient covariance method.
Analisis deskriptif menunjukkan hasil kelompok negara high income cenderung
memiliki rata-rata pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dibandingkan dengan
kelompok negara non high income. Hal ini disebabkan oleh negara-negara high
income sudah mencapai kondisi mapan atau steady state. Selain itu, kelompok
negara high income dalam sektor pendidikan memiliki rata-rata pengeluaran
publik untuk pendidikan serta rasio angka pendaftaran murid tingkat primer dan
sekunder yang lebih tinggi dibandingkan negara non high income, serta penurunan rata-rata rasio guru-murid tingkat primer dan sekunder lebih cepat dibandingkan
kelompok negara non high income.
Analisis kuantitatif menunjukkan bahwa secara keseluruhan variabel
independent memengaruhi variabel dependent yang artinya terdapat pengaruh
yang signifikan antara sektor pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Terdapat lima variabel pendidikan yang signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi, yaitu pengeluaran publik terhadap pendidikan yang berpengaruh negatif
terhadap pertumbuhan ekonomi serta angka pendaftaran murid tingkat primer,
angka pendaftaran murid tingkat sekunder, rasio guru-murid tingkat primer, dan
rasio guru-murid tingkat sekunder yang berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan ekonomi. | id |