Show simple item record

dc.contributor.advisorSahrjo, Bambang Hero
dc.contributor.advisorAlbar, Israr
dc.contributor.authorSihaloho, Kristian Hamongan
dc.date.accessioned2023-11-03T03:53:56Z
dc.date.available2023-11-03T03:53:56Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130399
dc.description.abstractMasalah kebakaran hutan dan lahan mengakibatkan dampak yang cukup merugikan bagi ekosistem maupun kesehatan Dampak negatif yang dapat dirasakan adalah kerusakan ekosistem hutan, komposisi vegetasi (keragaman spesies) dan struktur hutan yang berubah, seiring dengan dampaknya terhadap komponen lingkungan serta dapat mengakibatkan Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA). Salah satu usaha yang digunakan dalam pencegahan bahaya kebakaran di Indonesia yaitu dengan menerapakan Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran (SPBK) yang di adopsi dari Kanada (Canadian Forest Fire Danger Rating System, (CFDRS)). Implementasi SPBK di Indonesia telah melalui serangkaian proses adaptasi karena adanya perbedaan karakteristik iklim maupun bahan bakar di negara asalnya. Penerapan SPBK di Indonesia dilakukan dengan membandingkan parameter- parameter yang ada pada SPBK dengan sebaran hotspot yang terjadi setiap hari pada suatu kawasan dengan bantuan satelit National Oceanic Atmospheric Administration, Advanced Very High Resolution Radiometer (NOAA-AVHRR). Pendugaan terjadinya kebal:arin di permukaan hutan digunakan dengan dua parameter SPBK yaitu Kode Kadar Air Serasah (KKAS) dan Indeks Cuaca Kebakaran (ICK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keeratan hubungan antara SPBK dengan paraineter KKAS dan ICK dengan sebaran hotspot harian yang terjadi di Propinsi Jambi dan Riau periode Juni-Agustus 2002. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kebakaran Hutan dan Lahan, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Direktorat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam (TISDA), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Direktorat Penanggulangan Kebakaran Hutan Departemen Kehutanan. Penelitian ini dilakukan dibulan Februari-Maret 2004. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta penyebaran titik panas (hotspot) Propinsi Jambi dan Riau bulan Juni...id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural Universityid
dc.subject.ddcKehutananid
dc.subject.ddcManajemen Hutanid
dc.titleStudi pendugaan hubungan parameter sistem peringkat bahaya kebakaran hutan (Kode kadar air serasah dan indeks cuaca kebakaran) dengan sebaran hotspotid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordKebakaran hutanid
dc.subject.keywordhubungan SPBKid
dc.subject.keywordparaineter KKASid
dc.subject.keywordICKid
dc.subject.keywordsebaran hotspotid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record