Studi Tentang Penentuan Posisi Suar Penuntun Teluk Pelabuhanratu Menggunakan Metode Diferential Global Positioning System (DGPS) dengan Koreksi Lintang dan Bujur.
Abstract
Pelabuhanratu sebagai salah satu pusat kegiatan perikanan, terutama perikanan tangkap memerlukan sebuah suar penuntun. Suar penuntun berfungsi sebagai tanda, .agar kapal-kapal perikanan yang berlalu-lalang dapat dengan mudah mengenali daerah tersebut dan dapat dijadikan acuan dalam menentukan posisi kapal di laut. Ketepatan penentuan posisi di laut dengan bantuan suar tergantung pada ketelitian posisi suar itu sendiri. Posisi merupakan sesuatu yang penting diketahui karena posisi adalah suatu tempat kedudukan kita berada di muka bumi ini. Penentuan titik posisi sejalan dengan berkembangnya teknologi, mulai dari penentuan posisi secara konvensional sampai cara termodern berbasiskan satelit yang dikenal dengan Global Positioning System (GPS). Deferentid Glsbal Positioning System (DGPS) dengan koreksi lintang dan bujur adalah salah satu metode dari metode penentuan posisi menggiinakan GPS yang murah, mudah penggunaannya dan mempunyai tingkat ketelitian tinggi yang digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan posisi suar penuntun Teluk Pelabuhanratu. Penelitian ini dilaksanakan di Pelabuharatu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Berlangsung dari pertengahan bulan Maret 2000 sampai dengan akhir bula Mei 2000. Penelitian ini bertujuan selain untuk mengetahui posisi suar juga untuk mengetahui ketelitian kedua alat GPS yang digunakan, untuk mengetahui kisasan waktu pengukuran dengan tingkat ketelitian terbaik, untuk mengetahui hubungan tingkat ketelitian dengan kondisi cuaca, serta untuk mengetahui ketelitian pengukuran menggunakan Metode DGPS dengan koreksi lintang dan bujur. Data yang digunakan pada penelitian ini berupa data prim P dan data ? sekunder. Data Primer diambil melalui pengukuran-pengukuran langsunb di lapangan. Data Sekunder yang digunakan berupa literatur-literartur yang sudah ada dan berguna untuk menunjang penelitian. Analisa data untuk mendapatkan tingkat ketelitian adalah mencari posisi standar dari setiap posisi yang telah dikoreksi dan kemudian mencari standar deviasinya dengan selang kepercayaan 95%. Hasil pengolahan data untuk verifikasi di dapatkan hasil yang sama dari kedua alat yaitu dengan tingkat ketelitian sebesar 7,2 m Root Mean Square (RMS) dengan selang kepercayaan 95%. Waktu yang terbaik untuk melakukan pengamatan dengan ketelitian tinggi terdapat pada saat sore hari (matahari mulai tenggelam) sampai pagi hari saat matahari mulai terbit. Kondisi cuaca cukup memberikan pengaruh terhadap tingkat ketelitian posisi, hasil perhitungan membuktikan bahwa hubungan suhu dan ketelitian mempunyai persamaan regresi y = -5,3043 + 0,4134 x, nilai korelasi sebesar ? = 0,1622, maka r = 0,4027 (40%), dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan naik atau turunnya suhu udara sebesar 1°c maka ketelitian akan meningkat atau menurun sebesar 0,4134 m. Demikian pula dengan kondisi kelembaban udara dari hasil perhitungan didapatkan persamaan regresi y = 13,509 - 0,1012 x, nilai korelasi sebesar ? = 0,2826, maka nilai r = 0,5316 (53%), dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa kenaikan kelembaban udara setiap 1% dapat meningkatkan ketelitian sebesar 0,1012 m. Posisi suar penuntun Teluk Pelabuhanratu dari hasil perhitungan sebelum dikoreksi didapatkan tingkat ketelitian sebesar 11.8 m (RMS) dengan selang kepercayaan 95%, sedangkan setelah menggunakan metode DGPS dengan koreksi lintang dan bujur ketelitian meningkat menjadi 4.73 m (RMS) dengan selang kepercayaan 95% dari posisi standar yang diperoleh 07~00'29"L intang Selatan - 106O32'29,g" Bujur Timur.