Show simple item record

dc.contributor.advisorBasuni, Sambas
dc.contributor.advisorBudidarsono, Suseno
dc.contributor.authorPasha, Rachman
dc.date.accessioned2023-11-03T03:05:35Z
dc.date.available2023-11-03T03:05:35Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130352
dc.description.abstractSebagai bagian dari pembangunan di bidang kehutanan, pembangunan taman nasional merupakan salah satu upaya untuk melindungi dan melestarikan berbagai potensi sumberdaya alam hayati. Terdapat berbagai masalah yang dihadapi untuk mencapai tujuan pembangunan taman nasional. Salah satunya adalah maraknya kegiatan perambahan hutan oleh masyarakat setempat sebagai akibat dari tingginya tingkat ketergantungan masyarakat sekitar pada sumberdaya yang terdapat di dalamnya. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) sebagai salah satu taman nasional yang terdapat di daerah Lampung dengan luas areal 365.000 ha juga tidak luput dari permasalahan serupa. Memperhatikan masalah diatas, maka diperlukan adanya suatu upaya untuk menanggulangi permasalahan-permasalahan tersebut dengan terlebih dahulu mengkaji karakteristik sosial ekonomi perambah di kawasan TNBBS, sehingga nantinya diharapkan dapat menghasilkan berbagai masukan bagi pihak pengelola TNBBS di dalam mengambil kebijakan terhadap masalah perambahan yang terdapat di dalam kawasan TNBBS. Tujuan utama penelitian ini adalah, mendeskripsikan pola penggunaan lahan dan karakteristik sosial ekonomi perambah hutan di kawasan TNBBS serta menggambarkan pola hubungan antara karakteristik sosial ekonomi masyarakat perambah dengan pola penggunaan. lahan di dalam kawasan TNBBS. Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjadi acuan serta memberikan masukan bagi pihak pengelola TNBBS dalam upaya mengelola taman nasional. Data dan informasi yang dikumpulkan diantaranya adalah luas lahan yang dibudidayakan, jenis penggunaan lahan, karakteristik sosial ekonomi perambah serta persepsi perambah terhadap taman nasional. Populasi di dalam penelitian ini adalah seluruh perambah yang berada di dalam kecamatan Way Penentuan penarikan sampel dilakukan berdasarkan plot lahan yang dibudidayakan. Metode yang digunakan adalah pembuatan garis lintang dan garis bujur pada peta hasil overlay antara peta batas adminstratif, peta land cover sub catchment Way Hitam tahun 2000 dan peta batas kawasan TNBBS dengan skala 1:12.500, Grid dibuat dengan ukuran 2 x 2 cm atau berukuran lapang 200 x 200 m. Dari hasil pembuatan grid didapatkan sebanyak 900 titik kemudian dipilih plot sampel secara acak (random) sebanyak 60 buah titik yang mewakili gambaran dari populasi plot di lapangan berdasarkan land cover. Selanjutnya pengecekan dilakukan dengan mendatangi plot/lahan sampel terpilih terlebih dahulu dengan menggunakan bantuan GPS Keluarga petani yang menggarap plot lahan secara "otomatis" menjadi keluarga sampel/keluarga perambah…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEkonomi Perambah hutanid
dc.subject.ddcPola penggunaan lahanid
dc.titleHubungan Kondisi Sosial Ekonomi Perambah Hutan Dengan Pola Penggunaan Lahan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan: studi kasus di Kecmatan Tenong, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampungid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record